Keputusan pergantian pelatih PSMS Medan dari Mahruzar Nasution ke Djajang Nurdjaman di babak 16 besar memasuki fase krusial.
Jika hari ini (29/9/2017) PSMS Medan gagal mencuri poin penuh dari kandang Persibat Batang, maka peluang bersaing lolos ke babak delapan besar kian mengecil.
Pengurus PSMS Medan pun mengaku siap menanggung risiko.
(Baca Juga: Everton Vs Apollon - Wayne Rooney: Kami Pantas Menang!)
"Intinya kita siap menanggung konsekuensi dari pergantian pelatih ini."
"Karena perubahan ini dilakukan atas dasar ingin memberikan yang terbaik buat PSMS Medan," kata Julius Raja, pengurus bidang kompetisi PSMS Medan.
"Kalau memang akhirnya PSMS gagal ke babak delapan besar atau promosi tahun depan, ya ini pengurus siap dengan risikonya."
"Keputusan mengganti pelatih adalah keputusan klub," ucap Julius Raja kepada BolaSport.com.
Sejauh ini, torehan Djajang Nurdjaman bersama PSMS Medan tak menggembirakan.
Legimin Rahardjo dkk belum pernah meraih kemenangan di Grup B babak 16 besar Liga 2 musim 2017.
Djanur panggilan akrab Djajang Nurdjaman pun tak punya waktu banyak mengamati tim.
(Baca Juga: Penyerang AC Milan Ini Justru Tampil Luar Biasa Saat Bermain sebagai Bek Sayap)
"Kami pikir dengan maunya Djanur ke PSMS adalah menerima tantangan ini."
"Perubahan yang dilakukan Djanur dengan mengganti beberapa pemain juga demi PSMS."
"Jadi kami percaya dan biarkan Djanur bekerja," ujar Julius Raja.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar