Lolos ke babak delapan besar Liga 2, Persis Solo justru mendapat pukulan.
Pasalnya, pelatih Widiyantoro mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi tersebut berupa larangan beraktivitas dalam sepakbola nasional selama 12 bulan dan denda Rp 100 juta.
Secara teknis, sejak pertandingan melawan PSPS Riau di Stadion Manahan, Jumat (6/10/2017), Wiwid tak dapat menemani anak-anak asuhannya.
Dalam laga yang akhirnya dimenangi Persis 1-0 tersebut, asisten Wiwid yaitu Albert Rudiana, berada di tepi lapangan memberi komando kepada pemain.
(BACA JUGA: Persis Solo Vs PSPS Riau - Pelatih PSPS Riau Ungkap Rahasia Permusuhannya dengan Persis Solo)
CEO Bimo Putranto menuturkan, surat ini dia terima pada Jumat pagi.
"Isi suratnya berupa sanksi kepada head coach kami selama setahun tak berkecimpung di sepak bola Indonesia," ucap Bimo seperti dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
"Berarti, dia tak bisa melatih Persis. Ada pula denda Rp 100 juta," jelasnya seusai pertandingan.
Tak hanya Widyantoro, dua staf kepelatihan Persis juga mendapat sanksi dari Komdis.
"I Komang Putra dan Mursyid Mansyur juga kena. Keduanya masing-masing dilarang mendampingi tim selama 3 laga dan denda Rp 30 juta," imbuh Bimo Putranto.
Menurut Bimo, ketiganya disanksi akibat dugaan mengeluarkan kata-kata kotor pada laga menjamu Cilegon United di Manahan, 28 September.
(BACA JUGA: Sukses Lolos ke Babak 8 Besar, Pelatih Persis Ungkapkan Perasaan Pemain Saat Bertanding)
Kemenangan Persis Solo 1-0 atas PSPS Riau membuat tim yang berjuluk Laskar Samber Nyawa lolos ke babak delapan besar.
Praktis jika tidak ada perubahan hukuman, Persis Solo tidak akan ditemani pelatih Widiyantoro hingga kompetisi Liga 2 usai.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tribun-Jateng |
Komentar