Pelatih Persis Solo, Widyantoro, melalui klub telah mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI.
Sanksi tersebut berupa larangan berkecimpung dalam sepakbola nasional selama setahun dan denda Rp 100 juta.
Komdis PSSI menyebutkan, Widyantoro mengancam dan menendang wasit Ahmad Tuharea yang memimpin pertandingan.
Ia pun turut menjelaskan kronologi sebenarnya yang terjadi di lapangan.
"Kejadian sebenarnya, setelah peluit babak pertama selesai pemain Persis mendekati wasit yang berusaha menanyakan perihal keputusannya yang tidak fair,"
"Saya mendekat, menghalangi pemain agar tidak berlebihan protesnya," ujar Widiyantoro seperti dikutip BolaSport.com dari Tribunnews.com.
Dia menilai keadaan kondusif tapi situasi sangat riuh.
Adapun wasit dilindungi polisi dan petugas keamanan di dalam stadion.
"Tidak tahu kenapa wasit merasa ada yang menjegal dari belakang,"
"Terus ada yang melaporkan saya yang menjegal. Padahal saya tidak melakukan apa-apa," keluh dia.
"Mungkin kaki wasit kena pentungan petugas." tutup Widiyantoro.
Baca Juga:
- BREAKING NEWS - PT LIB, PSSI dan 15 Klub yang Ancam Mogok Liga 1 Akhirnya Akan Bertemu Sore Ini
- 8 Besar Liga 2 - Ini Daftar Klub yang Lolos dan Berpontensi Menyusul
Situs resmi Persis Solo menyatakan manajemen klub telah melayangkan banding terhadap sanksi itu melalui surat bernomor 056/Persis Solo LIB/10/2017.
Selain Widiyantoro, sanksi juga dijatuhkan kepada dua stafnya, I Komang Putra dan Mursyid Mansyur, masing-masing larangan mendampingi tim selama 3 laga dan denda Rp 30 juta.
Hukuman itu diberikan atas insiden yang terjadi saat Persis menjamu Cilegon United dalam lanjutan 16 besar Liga 2 di Stadion Manahan.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar