BOLASPORT.COM – Pelatih PSIS Semarang, Subangkit, bakal merasakan momen langka ketika bersua Persebaya Surabaya.
Selama ditangani Subangkit, PSIS sesungguhnya sudah dua kali bertemu Persebaya di laga persahabatan.
Persebaya menang 1-0 di kandangnya, kemudian PSIS membalas dengan skor serupa di Semarang.
Itu uji coba, tetapi duel kali ini yang berlangsung di Stadion Bandung Lautan Api, Rabu (15/11/2017), merupakan pentas resmi.
Kedua tim bersua dalam rangka babak 8 besar Liga 2.
Laga tersebut sekaligus sarat makna buat Subangkit, yang menghabiskan banyak waktu buat Persebaya.
Mengapa? Subangkit pernah lama memperkuat Persebaya. Selama tujuh musim (1986-1993) bersama Persebaya, dia meraih gelar juara Perserikatan 1988-1989 dan sempat merasakan kekalahan di partai final Perserikatan melawan PSIS .
(Baca Juga: VIDEO - Keren! SUGBK Kini Semakin Gagah dengan Atraksi Lighting yang Megah)
“Saya pernah membawa Persebaya menjadi juara. Tapi saya juga pernah gagal di final. Di Persebaya, saya menjalani karier terpanjang. Terus terang ini tetap menjadi laga penuh emosi bagi saya,” kata Subangkit.
Menurut dia, Persebaya sudah berbeda saat ini.
Sebab, ketika Subangkit masih di sana, masih ada banyak pemain lokal menghiasi skuat Persebaya.
“Dulu Persebaya identik dengan pemain Surabaya atau daerah lain di Jatim. Jadi karakteristik permainan keras ala Suroboyoan sangat kental. Pemain punya semangat juang dalam pertandingan,” ujar Subangkit.
“Kini, tim diperkuat banyak pemain dari luar Surabaya dan Jatim. Mungkin perkembangan yang terjadi mendorong Persebaya untuk mendatangkan pemain dari luar,” tutur mantan pemain belakang tim nasional pada pertengahan 1980-an itu menambahkan.
Meski menjadi laga penuh emosi, Subangkit tetap fokus memburu kemenangan.
“Ini laga sangat penting. Kami punya modal bagus menghadapi mereka. Sampai babak 8 Besar, kami sudah mencetak 38 gol. Ini menunjukkan bahwa PSIS tim yang produktif,” kata Subangkit.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar