Manajer anyar PSS Sleman, Baryadi mengejutkan publik PSS setelah dirinya menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai manajer.
Dilansir BolaSport.com dari jogja.tribunnews.com, manajer anyar PSS Sleman, Baryadi yang baru didatangkan pada 27 November 2017 ini mengaku belum mendapatkan kejelasan tentang statusnya.
"Saya bukan mundur, wong kontrak saja belum ada. Jadi posisi saya memang belum bisa dikatakan resmi sebagai manajer tim PSS," ungkap Baryadi.
Selain tidak adanya hitam diatas putih, Baryadi juga mengaku PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) kurang serius dalam membangun tim PSS Sleman.
Baryadi merasa kurang leluasa dalam membangun skuat Super Elja untuk musim depan.
(Baca Juga: Ditinggal Pilar Tim, Simon McMenemy akan Mati-matian Pertahankan Pemain Asing Ini)
Tiga permintaan Baryadi untuk membangun PSS Sleman juga tidak mendapat respon yang baik dari PT PSS.
Tiga permintaan tersebut yakni soal pemindahan mess pemain, lalu soal katering makan untuk pemain dan permintaan kuota dana untuk belanja pemain.
"Sampai saat ini ketiganya belum terealisasi tapi saya malah dikejar-kejar untuk tanda tangan kesanggupan menyediakan dana untuk kebutuhan di luar manajemen seperti biaya nonteknis. Kalau soal ini seharusnya tidak perlu dikejar-kejar karena direksi seharusnya sudah paham komitmen saya sejak awal untuk membawa tim ini ke Liga 1. Apalagi saya juga putra daerah," ungkap Baryadi.
(Baca Juga: PSSI Minta PT LIB Jangan Ganggu Agenda Timnas Indonesia)
Baryadi mengaku punya rencana yang baik untuk PSS Sleman, terlebih dirinya merupakan putra daerah Sleman.
Namun, anggaran 19 miliar Rupiah yang diajukan Baryadi untuk memperkokoh kekuatan tim termasuk belanja pemain, tidak direspon PT PSS.
Baryadi tak memungkiri permintaannya telalu besar, namun dirinya mengatakan ini semua untuk PSS Sleman.
"Ketika pemain bintang itu datang ke PSS pasti saya yakin bisa memunculkan permianan yang menghibur. Banyak mendatangkan penonton ke stadion dan imbasnya pendapatan tim dari penjualan tiket pasti akan meningkat, di sisi lain sponsor juga pasti berdatangan. Tapi ini yang tidak dipahami direksi PT PSS," tutup Baryadi.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar