Hadirnya Anak Agung Ngurah Wahyu Trisnajaya membuat Semen Padang kembali memiliki pemain asal Bali.
Skuat Semen Padang untuk kompetisi Liga 2 sudah terbentuk. Sebanyak 28 pemain diikat kontrak.
Aroma Bali kembali menyeruak di antara nama-nama pemain Kabau Sirah.
Adalah Anak Agung Ngurah Wahyu Trisnajaya, atau yang lebih populer dengan Ngurah Nanak, yang membangkitkan kembali aroma Bali tersebut.
(Baca Juga: Pemain Terakhir Rekrutan Semen Padang untuk Musim 2018 adalah Eks Bek Persija)
Eks bek tengah Bali United berusia 29 tahun itu resmi menjadi pemain terakhir yang bakal berseragam Semen Padang di Liga 2 2018.
Terakhir kali klub asal Bukit Indarung itu diperkuat pemain kelahiran Bali adalah era kompetisi 2009-2010 saat promosi kembali dari Divisi Utama ke Liga Super.
Pemain yang dimaksud tak lain gelandang I Wayan Gede Bayu Yusa.
Bersama Edward Wilson Junior, Wayan bahu membahu untuk menaikan kembali kasta Semen Padang ke Liga Super bersama pelatih Arcan Iurie dan asisten pelatih, Nilmaizar.
Menyedihkan, Paulo Dybala Curhat Soal Rasa Sakitnya Terbantai Dikandang Sendiri https://t.co/pBDfyXorBI
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 5, 2018
Tetapi sayang, Wayan hanya bertahan satu musim. Dari Semen Padang, pemain kelahiran 1987 itu hijrah ke Persiba Balikpapan.
Sebelum Wayan, ada pemain asal Bali yang memperkuat barisan terakhir Semen Padang, yakni penjaga gawang Johan Charles.
Ia menjadi kiper kedua setelah Benny Tanjung. Tetapi Johan bukan asli Bali, melainkan lelaki asli Ambon yang lahir dan besar di Pulau Dewata.
Johan pun hanya bertahan satu musim saat tim Semen Padang ditukangi mantan pelatih Persiwa Wamena, Djoko Susilo.
Adapun sejarah pesepak bola asal Bali di Padang sudah dirintis oleh duo I Wayan Kana dan I Nyoman Arta.
(Baca Juga: Menuju Liga 2 2018, Ini yang Wajib Diketahui Suporter Semen Padang untuk Perkembangan Kabau Sirah)
Merekalah pesepak bola pertama dari provinsi destinasi utama pariwisata Indonesia itu yang menjajal kemampuannya di Bumi Ranah Minang.
Wayan Kana dan Nyoman adalah dua siswa Pendidikan dan Latihan (Diklat) Sepakbola Padang era 1984-1986.
Keduanya mencatatkan sejarah penting sepanjang keberadaan diklat yang kini bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Sepakbola Padang (PPLP).
Ditangani pelatih Usman Chan, keduanya turut mengantar Diklat Sepakbola Padang menjadi juara untuk pertama kalinya dalam Turnamen Antar-Diklat se-Indonesia. Terakhir, I Wayan Kana bermain untuk Perseden Denpasar.
Baru setelah delapan tahun berlalu, Aroma Bali itu kembali ke Padang bersama Semen Padang.
(Baca Juga: Evan Dimas Akan Hadapi Achmad Jufriyanto di Perempat Final Piala FA, Pelatih Kuala Lumpur FA Was-was)
Akankah Ngurah Nanak bisa pula mengukir sejarah dengan kembali membawa tim dari Bukit Indarung itu kembali ke Liga 1 seperti pendahulunya, I Wayan Gede Bayu Yusa?
Layak untuk dinanti.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar