Nasib buruk menimpa PSIM Yogyakarta yang harus mengawali kompetisi Liga 2 2018 dengan kondisi minus sembilan poin.
Hal tersebut disebabkan karena sanksi FIFA akibat tunggakan gaji tiga pemain asal Belanda yang pernah membela PSIM Yogyakarta.
Sanksi tersebut akan diperparah bila PSIM Yogyakarta tetap memaksakan pelatih saat ini, Erwan Hendarwanto, dalam mendampingi pertandingan.
Dilansir Bolasport.com dari Tribun Jogja, Sekertaris Umum PSIM, Jarot Kastawa, mengatakan lisensi Erwan Hendarwanto tidak memenuhi syarat.
(Baca Juga: Persija Dipastikan Jamu Persib pada 30 Juni 2018)
"Main lawan Madura FC, sementara tak ada pelatih kepala. Ada sanksinya kalau memaksakan Erwan sebagai pelatih kepala karena lisensinya tidak memenuhi," ucap Jarot.
Hal tersebut karena Liga 2 musim ini mematok minimal pelatih harus berlisensi B AFC.
Sedangkan Erwan Hendarwanto saat ini baru memiliki lisensi C AFC.
(Baca Juga: Indra Sjafri: Saya Tak Pernah Ada Masalah dengan PSSI Maupun Edy Rahmayadi)
Jarot Kastawa mengatakan akan melakukan rapat internal dengan manajemen demi membahas posisi pelatih kepala untuk laga selanjutnya.
"Untuk lisensi pelatih Liga 2 minimal harus B AFC. Otomatis belum ada pelatih kepala karena Erwan posisinya jadi asisten pelatih. Mungkin dalam beberapa waktu ke depan akan kami rapatkan dulu di internal manajemen untuk menentukan posisi pelatih kepala," ujarnya.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar