Pelatih PSIM Jogjakarta, Erwan Hendarwanto, mengakui sanksi pengurangan poin yang dijatuhkan oleh FIFA membuat kondisi pemain tertekan. Erwan pun menganggap hukuman yang menimpa PSIM ini sebagai sebuah ujian.
PSIM harus memulai kompetisi Liga 2 musim 2018 ini dengan minus 9 poin.
Ini terjadi lantaran PSIM mendapatkan sanksi pengurangan poin dari FIFA akibat tidak membayar gaji pemain beberapa musim lalu.
“Tentu saja ini menjadi beban bagi pemain, mereka juga bertanya-tanya apa yang terjadi. Tapi, saya meminta mereka menyikapinya sebagai sebuah ujian,” buka Erwan.
(Baca Juga: Djarum Sirnas Li Ning Riau Open 2018 - Mengejutkan, Pebulu Tangkis Riau Ini Melaju ke Semifinal)
“Kami harus menerimanya dengan lebih tenang, lebih bijak dan tidak menjadikan ini sebagai sebuah kelemahan. Justru kami harus termotivasi untuk menjadi lebih baik, untuk lepas dari situasi yang terjadi,” tuturnya.
Secara teknis, Erwan tidak menampik jika sanksi pengurangan poin membuat langkah PSIM akan semakin berat di Liga 2 musim 2018 ini. Apalagi, mereka baru saja menelan kekalahan pada laga perdana melawan Madura FC.
(Baca Juga: Arema FC Vs Persipura, Peter Butler Sudah Analisis Kekuatan Tuan Rumah)
Dengan situasi yang terjadi, Erwan pun tidak ingin mengusung target yang muluk-muluk untuk PSIM. Erwan hanya meminta anak asuhnya untuk berupaya tampil bagus dan membawa Laskar Mataram tetap bertahan di Liga 2.
“Targetnya realistis untuk tetap bisa bertahan di Liga 2. Saya pikir, dengan situasi ini kami bisa bertahan saja sudah cukup baik dan bisa dianggap berhasil,” kata Erwan.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar