Dua pertandingan Semen Padang pada Kompetisi Liga 2 belum memuaskan pelatih Syafrianto. Sebelum menjamu Persita Tangerang, Jumat (4/5/2018) di Stadion Agus Salim, tim bergelar Kabau Sirah itu segera berbenah.
Salah satu hal pokok yang menjadi fokus Syafrianto adalah soal formasi tim. Pakem 3-4-3 yang diterapkan saat dijamu Persis Solo dan PSIR Rembang dinilai banyak kelemahan.
Formasi ini seakan-akan pakem baku oleh mantan pelatih peraih medali emas futsal PON Sumbar 2012 itu dalam serangkaian uji coba dengan beberapa klub lokal dan klub Liga 2.
Tetapi, dalam pertandingan yang sesungguhnya, formasi ini ternyata belum efektif. Hal itu dipertegas lagi saat laga kedua melawan PSIR Rembang.
(Baca Juga: Statistik Perlihatkan Evan Dimas Belum Nyaman pada Posisi Baru di Belakang Striker bersama Timnas Indonesia)
Meski menang 2-1 atas klub asal Bumi Kartini itu, namun sejumlah catatan kelemahan terevaluasi.
Para pemain Semen Padang ternyata belum maksimal melakoni posisinya masing-masing.
Alasan itu pula yang membuat Syafrianto ingin kembali ke pakem klasik Semen Padang, 4-4-2. Skema yang disebut terakhir ini memang menjadi ciri khas klub sejak era kepelatihan Suhatman Imam.
“Mungkin saat menjamu Persita saya akan mencoba formasi baru. Yang menjadi masalah adalah rotasi pemain gelandang untuk membantu pertahanan. Karena dengan formasi ini pemain gelandang harus mampu membantu lini pertahanan juga selain membantu lini depan,” ujar Syafrianto kepada BolaSport.com.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar