Dalam menggunakan Stadion Sriwedari sebagai kandang pengganti Stadion Manahan, Persis Solo masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
Ada empat catatan yang diberikan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta.
Catatan tersebut yakni tidak ada pagar pembatas yang memenuhi syarat dan area parkir sangat kurang untuk menampung kendaraan sejumlah 10 ribu unit.
(Baca juga: Fernando Torres Sudah Main 184 Menit dan Masih Mandul, Klub yang Dibelanya Kembali Terpuruk)
Lalu, kapasitas tribune dan fasilitas sangat minim, serta tidak ada loket tiket yang sesuai dengan standar.
Selain catatan dari Polresta Surakarta, Persis juga memiliki PR terkait lampu lapangan dan ruang ganti pemain.
(Baca Juga: Persis Solo Kalah dari Tim Liga 3, Presiden Pasoepati Ungkap Kekecewaannya)
Manajemen Persis Solo pun harus bekerja ekstra untuk menyelesaikan PR tersebut sebelum menjamu lawannya.
Diituturkan oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Persis Solo, Dedy M. Lawe, mereka menginginkan PR tersebut dirampungkan sebelum 3 September 2018.
"Stadion ini harus segera layak sebelum 3 September 2018, yang artinya kami hanya punya waktu kurang dari sebulan untuk menyelesaikan PR tersebut," kata Dedy M. Lawe kepada awak media termasuk BolaSport.com pada jumpa pers, Jumat (3/8/2018).
(Baca juga: Baru Dua Kali Main, Andres Iniesta Pulang ke Spanyol dan Absen pada Dua Laga Liga Jepang)
Kejar-kejaran waktu yang dilakukan oleh manajemen tim berjulukan Laskar Sambernyawa itu berkaitan dengan laga kandang yang harus dihadapi oleh Persis.
Sebab dari lima laga kandang, empat di antaranya dilaksanakan pada malam hari.
"Mudah-mudahan, kami ada jalan keluar. Karena dari lima pertandingan kandang, empat dilaksanakan pada malam hari. Kami ingin pada 3 September 2018, semuanya sudah beres," ucapnya tegas.
(Baca juga: Playmaker 35 Tahun 'Menggila' pada Babak Kedua, Madura United Gilas PS Tira)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar