Manajer Madura FC, Yanuar, sangat berharap agar Hidayat bisa keluar dari jabatannya sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Itu karena menurut Yanuar, Hidayat sudah melakukan tindakan match fixing saat Madura FC melawan PSS Sleman pada Liga 2 2018 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 2 Mei 2018.
Sebelumnya, Yanuar sudah mengatakan bahwa ia sempat ditawari oleh Hidayat untuk melakukan pengaturan skor melawan PSS Sleman.
Namun, Yanuar menolak tawaran tersebut, meskipun sudah disodorkan uang tunai sebesar Rp 110 juta.
Yanuar berani mengungkapkan ke publik bahwa Hidayat yang menjadi awal pemula pelaksanaan pengaturan skor.
Hidayat pun sempat membantah bahwa ia sama sekali tidak menawarkan untuk melakukan pengaturan skor.
"Yang saya tahu cuma Pak Hidayat dan itu urusan yang serius," kata Yanuar di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
"Karena memunculkan nama itu terkait martabat seseorang. Saya akan berani jika punya bukti dan saya mengalaminya makanya saya bersuara," ucap Yanuar menambahkan.
(Baca juga: Exco PSSI Hidayat Bantah Terlibat Pengaturan Skor)
Yanuar tidak mau tragedi pengaturan skor itu terjadi lagi di persepakbolaan Indonesia.
Ia pun berharap ada keadilan dari Komdis PSSI terhadap Hidayat.
"Pecat Pak Hidayat, kalau tidak, maka tak akan pernah berubah," kata Yanuar.
Yanuar juga mengakui bahwa ia mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia karena sudah berani mengungkapkan kebenaran.
Bahkan ia mengaku sudah mendapatkan dukungan lebih dari 3000 tweet di akun twitternya.
"Cuma banyak muncul kekhawatiran dari netizen ada sampai 3000 tweet yang mendoakan saya agar diberi keselamatan, apresiasi dan hati-hati, bismillah saja karena kalau niat baik kita aman," kata Yanuar.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar