Isu keterlibatan PSS Sleman dalam skandal pengaturan skor atau match-fixing pada ajang Liga 2 2018 mendapatkan tanggapan dari sang pelatih, Seto Nurdiantoro.
Menanggapi hal itu, Seto Nurdiantoro berharap, para pemain PSS Sleman tak terpengaruh dengan adanya isu pengaturan skor tersebut.
Kasus dugaan skandal pengaturan skor yang mencatut nama PSS Sleman ini diungkapkan oleh manajer Madura FC, Januar Herwanto, dalam sebuah acara di salah satu televisi swasta pada Rabu (28/11/2018), malam WIB.
(Baca Juga: Kontrak Segera Berakhir, Gelandang Persib Banjir Tawaran dan Beri Isyarat kepada Manajemen)
Seto tak menampik bahwa pemberitaan media terkait dugaan pengaturan skor ini telah sampai ke telinga para pemain Elang Jawab.
Namun demikian, pelatih berusia 44 tahun ini berharap anak asuhnya tetap menjaga fokus menjelang laga final Liga 2 2018 melawan Semen Padang FC.
Baca Juga
- Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, Manajer PSS Sleman Desak Madura FC untuk Buktikan Skandal
- PSS Sleman Naik Liga 1, Istri Seto Nurdiantoro De Javu Atas Kesuksesan Musim 1999-2000
- Sukses Promosi ke Liga 1, Bek Asal Belanda Isyaratkan Perkuat PSS Sleman
"Ya artinya pemain pasti baca maupun mendengar kabar tersebut (dugaan pengaturan skor). Tapi harapannya kami, para pemain tetap fokus di tim untuk menghadapi laga final. Mudah-mudahan hasilnya seperti yang saya harapkan," ujar Seto, Jumat (30/11/2018).
"Kami berharap semangat pemain tetap terjaga untuk pertandingan final. Masih ada satu lagi cita-cita, yaitu keinginan menjadi juara di sana. Semoga bisa tercapai" imbuhnya.
Terungkap di acara Mata Najwa
Seperti diketahui, pada saat acara Mata Najwa yang disiarkan secara langsung Trans 7, Rabu (28/11/2018), manajer Madura FC Januar mengungkapkan adanya upaya pengaturan skor agar timnya mengalah pada PSS Sleman dalam laga babak penyisihan Wilayah Timur Liga 2 2018.
"Ketika saya tiba di Yogyakarta, ada yang menelepon dan meminta Madura FC agar mengalah dari PSS. Nanti PSS juga akan mengalah kalau bermain di Sumenep, tapi kami tegaskan tidak mau," kata Januar.
(Baca Juga: Desak Edy Rahmayadi Mundur, Umuh Muchtar Sebut Kriteria Calon Ketum PSSI yang Layak)
"Dia sampai mengeluarkan angka dan menjamin bahwa PSS akan mengalah. Mengeluarkan angka Rp 100 juta untuk saya," ucap Januar menambahkan.
Lebih lanjut Januar mengatakan bahwa Hidayat meminta jangan membilang ke presiden Madura FC terkait pengaturan skor tersebut. Hidayat pun menaiki uang menjadi Rp 110 juta kepada Januar.
"Dia naikan menjadi Rp 110 juta tapi kami tolak. Setelah itu dia mungkin kesal, dia mengancam saya. Dia bilang, saya beli pemain kamu, saya jawab silahkan."
"Artinya dia bisa membeli pemain Madura FC. Bagi saya itu entah gertak sambal, tapi sudah melebihi kepatutan sebagai Exco PSSI," kata Januar.
Baca Juga
- Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, Manajer PSS Sleman Desak Madura FC untuk Buktikan Skandal
- PSS Sleman Naik Liga 1, Istri Seto Nurdiantoro De Javu Atas Kesuksesan Musim 1999-2000
- Sukses Promosi ke Liga 1, Bek Asal Belanda Isyaratkan Perkuat PSS Sleman
Najwa Shihab selaku presenter langsung menghubungi Hidayat. Hidayat pun menyebutkan Madura FC merupakan klubnya.
"Bagaimana ceritanya saya bisa merugikan mereka dalam pertandingan. Kedua, saya itu dipilih anggota. Masa mau merugikan anggota. Dimana titik temunya," kata Hidayat.
"Mengalah di mana dan pertandingan kapan ya? Saya tidak mengikutinya," ucap Hidayat menambahkan.
Januar yang ada di dekat Najwa Shihab langsung menanyakan kepada Hidayat terkait pengaturan skor. Januar meminta Hidayat untuk jujur dan mengakui bahwa sempat mengajak Madura FC untuk mengalah dari PSS.
"Mengajak? Tidak," ucap Hidayat kepada Januar. Di akhir wawancara, Hidayat mengatakan bahwa ia siap mundur apabila terlibat pengaturan skor.
"Saya siap bertanggung jawab kalau saya terbukti melakukan pengaturan skor, tidak usah panggil Komdis PSSI. Saya akan mengundurkan diri," tutup Hidayat.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | tribunjogja.com |
Komentar