Pelatih Persita Tangerang, Wiganda Saputra, cukup kecewa dengan tingkah laku suporternya yang masuk ke dalam lapangan saat pertandingan perebutan tempat ketiga Liga 2 2018 melawan Kalteng Putra di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/12/2018).
Pelatih Persita Tangerang, Wiganda Saputra, cukup kecewa dengan tingkah laku suporternya yang masuk ke dalam lapangan saat pertandingan perebutan tempat ketiga Liga 2 2018 melawan Kalteng Putra di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/12/2018).
Suporter Persita Tangerang terlihat kecewa kepada wasit setelah salah satu pemainnya, Amri Alamsyah, harus menerima kartu kuning kedua pada menit ke-55.
Berkurangnya satu pemain memang sangat merugikan Pendekar Cisadane. Terlebih, Persita saat itu sedang tertinggal 0-2 dari Kalteng Putra.
Tidak ada pihak kepolisian yang berada di pinggir lapangan membuat suporter Persita turun.
(Baca Juga: Luis Milla Didepak PSSI karena Tak Bisa 'Diatur'?)
Mereka dengan leluasa masuk ke dalam lapangan dan membuat kerusuhan ke bench Kalteng Putra.
Para pemain Kalteng Putra pun memilih masuk ke dalam ruang ganti.
Selang 15 menit kemudian, pertandingan kembali dilanjutkan dan skor pun tidak berubah sampai berakhirnya laga.
“Ketika suporter masuk ke lapangan tentu saja itu merugikan Persita, tapi kami sadar mungkin itu dilakukan karena mereka ingin sekali lolos ke Liga 1 dan emosinya tidak terbendung,” kata Wiganda.
“Tadi kami memanfaatkan waktu yang ada. Tetapi suporter sepertinya terlalu emosional dan sulit diredam,” kata Wiganda menambahkan.
Terkait keputusan wasit, Wiganda tidak mau terlalu panjang berbicara.
(Baca Juga: AFC Lakukan Blunder, Nama Indonesia Ada di Semifinal Piala AFF 2018)
Ia hanya kecewa karena seharusnya ada dua penalti yang didapatkan Persita.
“Apapun itu saya hormati dan kami sangat menyayangkan ada dua handsball tetapi tidak pelanggaran. Kalian juga menyaksikan ini dan tahu sebenarnya,” kata Wiganda.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar