Laga perebutan peringkat ketiga Liga 2 2018 antara Kalteng Putra melawan Persita Tangerang sempat diwarnai dengan insiden kericuhan.
Aksi tak terpuji yang dilakukan oleh suporter Persita Tangerang ini bahkan sempat memaksa pertandingan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kab Bogor, Selasa (4/12/2018) ini dihentikan.
Pasalnya, ada sejumlah oknum suporter yang mengejar pemain Kalteng Putra.
Pelatih Kalteng Putra, Kas Hartadi, angkat bicara terkait dengan insiden yang memaksa anak asuhnya untuk lari tunggang-langgang ke ruang ganti demi menyelamatkan diri.
Kas Hartadi mengakui, pihaknya harus tetap melanjutkan pertandingan meski keselamatannya sempat terancam.
Pasalnya, ia tak ingin timnya dijatuhi sanksi karena menolak untu melanjutkan pertandingan.
"Setelah kerusuhan terjadi, kami tetap melanjutkan pertandingan," ujar Kas Hartadi, pada sesi jumpa pers seusai pertandingan, Selasa (4/12/2018).
"Kami wajib melanjutkan, karena apabila tidak, kami pasti akan mendapatkan sanksi," katanya.
(Baca Juga: Luis Milla Didepak PSSI karena Tak Bisa 'Diatur'?)
Disebutkan pula oleh pelatih berusia 47 tahun itu, ia meyakinkan kepada Ugik Sugiuanto dkk untuk tetap melanjutkan laga.
Alhasil, mental para pemain Laskar Isen Mulang tetap tak terganggu dan masih bisa melanjutkan pertandingan.
"Saya tekankan pada pemain Kalteng Putra bahwa ini soal mental dan kami harus berani menghadapi apapun yang terjadi," ucapnya.
"Dan tidak ada maslaah, pemain Kalteng Putra tetap memiliki motivasi tinggi."
Kericuhan warnai laga Kalteng Putra vs Persita Tangerang
Saat laga memasuki menit ke-57, pertandingan sempat terhenti karena salah satu kelompok suporter menerobos masuk ke dalam lapangan pertandingan.
Diduga, aksi ini dipicu ketidakpuasan suporter karena wasit memberikan kartu merah kepada pemain Persita, yakni Amri Alamsyah, pada menit ke-56.
Akhirnya, ratusan suporter Persita merangsek masuk ke dalam lapangan dan mengejar wasit dan pemain Kalteng Putra.
(Baca Juga: Koran Lokal Beberkan Konflik Mario Gomez dengan Manajemen Persib Bandung)
Bahkan, sempat terjadi aksi perusakan terhadap sejumlah fasilitas penunjang pertandingan seperti papan sponsor dan bench pemain.
Tak nampak kesigapan dari pihak keamanan untuk meredam agar kericuhan ini tidak pecah. Pihak kepolisian pun baru muncul saat kericuhan sudah semakin parah.
Setelah kericuhan berhasil diredam dan laga sempat tertunda beberapa menit, pertandingan akhirnya dilanjutkan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar