BOLASPORT.COM – Rencana Kedatangan SNSD di Indonesia menyedot perhatian banyak pihak.
Banyak berita simpang siur yang beredar mengenai rencana kedatangan girlband asal Korea ini.
Bahkan, kesalahapahaman atas simpang siur berita ini telah memunculkan 14.300 petisi penolakan di Change.org.
Dilansir dari berbagai sumber, begini kronologi kisruh kedatangan SNSD di Indonesia:
1. Triawan Munaf, Kepala badan Ekonomi Kreatif Indonesia, merilis penyataan akan mengundang beberapa artis Indonesia dan SNSD pada acara Countdown Asian Games 2018.
2. Acara countdown atau hitung mundur ini dilaksanakan 1 tahun sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Tepatnya pada 18 Agustus 2017.
3. Triawan Munaf sengaja mengundang SNSD karena Asian Games 2018 merupakan even berskala Asia.
4. Namun karena berdekatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, banyak warganet yang menyangka SNSD diundang dalam acara peringatan HUT kemerdekaan RI.
5. Rumor ini pun menyebar dan menimbulkan reaksi negatif dari berbagai pihak.
6. Seorang warganet bernama Maimon Herawati bahkan membuat petisi di Change.org mengenai penolakan kehadiran SNSD dalam acara Peringatan HUT RI. Petisi ini telah meraup 14.300 dukungan.
7. Rumor ini juga membuat psikolog Elly Risman gerah. Lewat akun Twitternya, Elly melayangkan protesnya kepada pemerintah. Elly menulis, “Apa kita kehabisan stok mahakarya dr seniman super kreatif kita, sampai bapak undang simbol seks & pelacuran di hari proklamasi?#yangbenaraja.”
8. Komentar Elly mendapatkan sorotan media asing Koreaboo, media mengenai K-Pop berbahasa Inggris yang terbilang populer. Koreaboo mengulas hal ini dalam tulisan bertajuk "Indonesian Politicians Outraged Over Girls’ Generation’s Upcoming Visit" atau "Politisi Indonesia Marah atas Kedatangan Girls' Generation."
(Baca juga: 41 Kali Main di Tim Nasional, Djibril Cisse Justru Berhenti Bermain Bola demi Menjadi DJ)
9. Berita ini juga dimuat di situs Coconut.co sebuah media multi-nasional Asia. Situs tersebut menuliskan headline: "K-Pop stars SNSD declared ‘symbols of prostitution’ by conservative critic confused by Independence Day event announcement" (bintang K-pop SNSD disebut ‘simbol prostitusi’ oleh kritikus konservatif yang salah paham dengan pengumuman hari kemerdekaan)
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar