Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SPORTS STORY - Bertemu Andriy Shevchenko Setelah Jadi Penentu Kemenangan AC Milan di Final Liga Champions 2003

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 15 Agustus 2017 | 20:13 WIB
Wartawan Tabloid BOLA, Dwi Widijatmiko, bersama striker AC Milan asal Ukraina, Andry Shevchenko, usai final Liga Champions 2003.
ISTIMEWA
Wartawan Tabloid BOLA, Dwi Widijatmiko, bersama striker AC Milan asal Ukraina, Andry Shevchenko, usai final Liga Champions 2003.

 Masih ingat Andriy Shevchenko? Striker legendaris Ukraina ini meraih banyak prestasi di Dynamo Kyiv (1994-1999) dan AC Milan (1999-2006).

Dari sekian banyak trofi yang didapatkan Andriy Shevchenko, Liga Champions 2002-03 bisa dibilang adalah yang paling berkesan untuknya.
 
Liga Champions adalah trofi paling bergengsi yang dikoleksi Andriy Shevchenko.
 
Dia menjadi orang Ukraina pertama yang bisa menjuarai kompetisi antarklub Eropa paling elite itu.
 
Bukan itu saja, Andriy Shevchenko juga menjadi orang yang menentukan kemenangan AC Milan.

Sebagai wartawan Tabloid BOLA, saya berkesempatan melihat langsung aksi Shevchenko membawa AC Milan menjadi juara Liga Champions 2003.

 
Final diadakan di Stadion Old Trafford, Manchester, pada 23 Mei 2003. Duel pamungkas Liga Champion 2002-03 itu mempertemukan AC Milan dan rival senegaranya, Juventus.
 
Andriy Shevchenko sebetulnya bisa lebih dini menjadi pahlawan AC Milan. Namun, golnya di menit-menit awal dianulir secara keliru oleh wasit Markus Merk.
 
Pertandingan berakhir dengan skor 0-0 walaupun sudah melalui 120 menit. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti.
 
Andriy Shevchenko menjadi eksekutor terakhir dengan skor adu penalti ketika itu sudah 2-2. Jika Shevchenko berhasil, Milan bakal menjadi juara.
 
Apabila dia gagal, adu penalti bakal berlanjut ke sudden death.
 
Agak lama mengambil ancang-ancang, Shevchenko mengarahkan bola ke sisi kiri Gianluigi Buffon.
 
Sang kiper Juventus terkecoh dan bergerak ke kanan. Gol! Milan menang 3-2 dan menjadi juara Eropa untuk keenam kalinya.
 
Usai pertandingan, setelah membuat laporan untuk dikirim ke Jakarta, saya beranjak ke mixed zone Old Trafford.
 
Mixed zone adalah tempat tim melakukan wawancara dengan awak media.
 
AC Milan pastinya akan lama menuju ke sana setelah berpesta mengangkat trofi di dalam stadion.
 
Benar saja, saya harus menunggu lama sampai melihat Paolo Maldini kebanjiran salam dan pujian dari jurnalis-jurnalis Italia.
 
Paolo mengikuti jejak ayahnya, Cesare Maldini, yang menjadi kapten saat membawa AC Milan menjadi juara Piala Champions di tanah Inggris pada 1963.
 
Lantas ada Gennaro Gattuso serta Cristian Brocchi, yang bersama-sama membawa trofi Liga Champions, bernyanyi-nyanyi dan bersorak-sorak.
 
Saya sempat susah-payah mengajak para pemain AC Milan melakukan wawancara.
 
Hanya bisa berbahasa Inggris, ajakan saya segera tenggelam di tengah reporter-reporter Italia.
 
Saya pun berpindah tempat, mendekat ke pintu keluar. Di situ sepi, tetapi risikonya pemain sudah tidak mau diajak wawancara karena sudah akan masuk ke bus tim.

Striker AC Milan, Andriy Shevchenko, mencetak gol meelwati kiper Inter, Francesco Toldo, pada laga semifinal Liga Champions 2003.(PAOLO COCCO/AFP)
 
Tetapi, rezeki tidak lari ke mana. Dari jauh, saya melihat Shevchenko berjalan sendirian sambil berbicara dengan seorang wartawan Ukraina.
 
Saya nekad saja berteriak: “Andriy.. Andriy... One question for Indonesia (satu pertanyaan untuk Indonesia)”.
 
Tidak disangka, Shevchenko bergerak mendekati saya sambil tersenyum.
 
Begitu pula si wartawan Ukraina, yang sayangnya lupa saya tanyakan namanya.
 
Wow! Saya berhasil mengajukan pertanyaan kepada Shevchenko, yang tentu saja diterjemahkan oleh sang wartawan Ukraina. Bukan cuma satu, tapi tiga!
 
"Saya persembahkan trofi ini untuk Valeriy Lobanovskiy (pelatih yang membesarkannya di Dynamo Kyiv). Hanya Loba yang selalu bilang saya lebih bagus daripada Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario de Lima)," kata Shevchenko.
 
Shevchenko dengan ramah juga menerima ajakan saya untuk berfoto bersama walaupun ada petugas keamanan yang sudah melotot.
 
Wartawan memang dilarang mengambil foto di mixed zone.
 
Setelah Shevchenko masuk ke bus, rezeki buat BOLA masih berlanjut. Si wartawan Ukraina membeberkan banyak hal dari obrolannya dengan sang striker.
 
Saya jadi bisa membuat laporan yang lebih lengkap karenanya. Pertemuan singkat saya dengan Shevchenko pun menjadi sangat berkesan.
 
(SPORTS STORY adalah kumpulan kisah kenangan wartawan di Kompas Gramedia saat meliput berbagai event olahraga)


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X