Duel semifinal Malaysia versus Indonesia akan dilaksanakan malam ini, Sabtu (26/8/2017) pukul 19.45 WIB di Stadion Shah Alam Malysia.
Malaysia dan Timnas U-22 Indonesia dipastikan akan sama-sama ngotot merebut tiket final sepak bola SEA Games 2017.
Pertandingan ini pun menjadi magnet bagi suporter kedua tim yang berbondong-bondong membeli tiket sebelum kehabisan.
Bahkan antrian tiket sempat mengular hingga beratus-ratus meter ke luar stadion.
Dilansir oleh BolaSport.com dari official twitter SEA Games 2017 @KL2017, pukul 15.00 WIB 16 counter tiket dibuka untuk menjual tiket pertandingan Indonesia Vs Malaysia.
Dalam waktu 3 jam, 70 ribu tiket pertandingan laga semifinal SEA Games 2017 baik yang dijual online maupun offline sudah ludes terjual.
Harga tiket laga semifinal antar Indonesia vs Malaysia dibandrol sebesar 20 ringgit Malaysia atau sekitar 62 ribu rupiah.
Sayangnya, dari 70 ribu tiket yang dijual, suporter Indonesia hanya diperbolehkan membeli 10 ribu tiket saja. Atau sekitar 14% dari jumlah kursi yang tersedia.
Parahnya lagi, posisi tempat duduk suporter Indonesia nyempil di pojok Stadion Shah Alam yang jelas bukan merupakan tempat stategis untuk menonton pertandingan.
Suporter Indonesia akan menempati tribune sebelah kanan dari tribune VIP, lalu sebelah mereka adalah clear zone.
Zona aman tribune itu bakal diisi petugas keamanan dan jadi pemisah dengan supporter tuan rumah.
Manajemen timnas U-22 Indonesia yang berkoordinasi dengan PSSI pun memberikan himbauan.
”Para pendukung Indonesia mohon menjaga suasana agar tak terjadi hal-hal negatif. AFC pada pertemuan teknik tadi pagi berpesan soal hal itu,” tutur Fanny Riawan, koordinator timnas.
”Jika ada kerusakan di stadion, ganti rugi dibebankan kepada kami. Itu jika supporter kita berbuat hal negatif itu,” ucapnya pada Jumat (25/8/2017) sore.
Soal jatah kuota yang hanya 10 ribu, manajemen timnas U-22 dan PSSI berusaha melakukan lobi agar ditambah.
”Minimal, ada tambahan tiket 5 ribu lagi. Apalagi, tiket ternyata tak dijual online sehingga memungkinkan kami diberikan hal itu,” ujar Fanny Riawan.
| Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
| Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar