Mau tidak mau, dalam satu atau lebih cara, dunia sepak bola akan berubah apabila Neymar dapat mewujudkan rencananya pindah dari FC Barcelona ke Paris Saint-Germain.
Potensi kepindahan Neymar adalah mega transfer dalam arti kata sesungguhnya.
Kelipatan harga Neymar berbanding pemain sebelumnya di puncak daftar bursa transfer, Paul Pogba, mencapai 2x lipat.
Nilai transfer Pogba tenggelam di bawah bayang-bayang angka 222 juta euro yang disinyalir menjadi kunci untuk melepas gembok Neymar di Camp Nou.
Seberapa besar sih angka 2-2-2 juta euro jika kita melihatnya dari sudut pandang Tanah Air?
Baca Juga: Trio MSN Bubar, Trisula MSG Siap Mengudara di Barcelona
Well, jumlah uang tersebut setara dengan 3,5 triliun rupiah.
Apa saja yang bisa dibeli dengan Rp 3.500.000.000.000?
Sebagian uang tersebut, 2,5 triliun rupiah, bisa digunakan untuk mengganti tuntas kerugian negara dari kasus dugaan korupsi E-KTP yang tengah hangat ini.
Satu triliun rupiah sisanya bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu, 1 triliun rupiah bisa untuk membangun 50 rumah sakit di daerah, 6.765 ruang kelas SD, 5.511 ruang kelas SMP, 4.182 ruang kelas SMA, dan memberikan bantuan ke lebih dari 2000 Puskesmas.
Bagi kita di negara berkembang, harga transfer Neymar bisa mengubah jalan hidup ratusan ribu orang.
Bagi mereka di negara maju, 3,5 triliun rupiah adalah harga seorang penghibur di lapangan hijau.
Jika harga Neymar 2 kali lipat Pogba, drama sirkus yang terjadi di sekitar Neymar 10 kali lipat.
Tur FC Barcelona di Amerika Serikat menjadi sirkus berjalan.
Semua konferensi pers, baik yang maju Sergi Roberto, Jesper Cillessen, atau pun Javier Mascherano selalu dibombardir pertanyaan sama: Neymar-Neymar-Neymar!
Badan Liga Spanyol berargumen bahwa rencana transfer Neymar ilegal. Badan Liga Prancis mendukung kedatangan Neymar.
UEFA menjadi wasit tak beradaya karena peraturan Financial Fair Play mereka dilangkahi bak seseorang melompat melewati kubangan setelah turun hujan.
Baca Juga: Wah, Ternyata Lionel Messi Akan Lebih Merindukan Neymar ketimbang Luis Suarez, Ini Buktinya
Alasan Neymar memilih keluar dari Paris bisa berbagai macam, mengincar prestasi, membuat warisan tersendiri, atau hanya soal uang.
Bisa juga, dia ingin keluar dari bayang-bayang Lionel Messi.
Ingat, nama dia disebut paling terakhir dari trio MSN (Messi-Suarez-Neymar).
Sebagai pesepak bola asal Brasil, melihat namanya di belakang pemain Argentina dan Uruguay mungkin melukai harga dirinya.
Lantas, kita menuju ke pertanyaan paling menarik.
Akankah bursa transfer menjadi liar lepas kendali setelah saga transfer Neymar ini?
Berapa lama lagi sebelum ada transfer 300 juta euro? Kapan garis batas 500 juta euro terlewati?
Lebih jauh lagi, kapan batas 1 miliar euro tercapai?
Baca Juga: Ini 5 Pemain Asia Termahal Sepanjang Sejarah
Simon Kuper dalam bukunya, Soccernomics, menulis bahwa "bursa transfer tidak efisien. Kebanyakan waktu, klub-klub membeli pemain yang salah".
Tambahkan ini dengan fakta bahwa pemain-pemain Brasil adalah primadona di bursa transfer.
"Kebangsaan seseorang menunjukkan otoritas, kualifikasi untuk menjadi pesepak bola," tulis Alex Bellos di Futebol: The Brazilian Way of Life.
"Pemain Brasil punya citra membawa kebahagiaan, pesta, dan mood karnaval. Tanpa memedulikan talenta, seksi sekali untuk mempunyai pemain Brasil di skuat Anda," lanjut Bellos.
Walau harga transfer terancam kian dan kian membengkak, pelatih Arsenal, Arsene Wenger, malah punya pendapat berbeda.
Pria dengan gelar Master di bidang ekonomi dan pengalaman lebih dari dua dekade di dunia sepak bola profesional ini mengatakan kalau inflasi di bursa pemain bisa mencegah transfer-transfer raksasa berikutnya.
“Pada masa depan, Anda akan lebih sering melihat para pemain pergi pada akhir kontrak mereka,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa harga transfer akan menjadi terlalu tinggi, bahkan bagi pemain "non bintang" sekali pun.
“Tak ada yang akan membayar uang yang diminta,” lanjutnya.
Wenger pun sangat yakin dengan hal ini sampai ia mengatakan bahwa ini akan menjadi tren dunia dalam 10 tahun ke depan.
Baca Juga: Mengulang Kisah Murka Transfer Roberto Baggio ke Juventus
Satu hal jelas, dunia sudah jauh meninggalkan masa di mana pemain West Brom, Willie Groves, menjadi pemain pertama yang ditransfer dengan banderol 100 pounds pada 1893.
Rekor dunia tersebut bertahan selama 10 tahun sebelum Newcastle United memecahkannya saat menggaet Andy McCombie dari Sunderland pada 1904.
Pertanyaan menariknya adalah kapan rekor Neymar dipecahkan?
Ingat, hanya perlu satu tahun bagi Paris untuk mengerdilkanrekor dunia yang sebelumnya ditorehkan Manchester United saat memboyong Pogba.
Saya berani bertaruh, rekor dunia berikutnya akan menjadi milik Real Madrid.
Madrid mungkin satu-satunya klub yang punya sumber daya untuk melabrak angka 222 juta euro.
Namun, berapa lama kah rekor Neymar, jika memang benar ia pindah, akan bertahan?
Satu tahun? Dua Tahun? Satu dekade?
Satu hal pasti, saga transfer Neymar telah menembus batas-batas yang dianggap sebelumnya tak mungkin.
Dunia bursa transfer sepak bola pun tengah menuju ke era perubahan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar