Pembatasan gaji, dan penjualan pemain-pemain top, membuat Lazio berada di masa kegelapan.
Kebijakan tak populis itu tidak mengenakkan, tetapi penting demi menyehatkan klub.
Tak heran bila setelah menjadi juara pada 2000, posisi Lazio lebih sering berada di papan tengah.
Setelah menjalani beberapa musim penuh turbulensi, model bisnis yang dibawa Lotito perlahan membawa Sang Elang Muda kembali rutin finis di papan atas.
Progres signifikan Lazio terlihat dalam enam musim terakhir.
Walau belum konsisten, tampak usaha Gli Aquilotti agar kembali berstatus sebagai tim papan atas Serie A.
Cara yang dilakukan tetap sederhana ala Lotito, bukan Cragnotti.
Lazio bergerak sesuai dengan kekuatan finansial yang mereka punya.
Barangkali, saat mayoritas klub belum mengadopsi aturan Financial Fair Play UEFA yang baru nongol sekitar sewindu lalu, Lazio sudah terbiasa melakukannya.
Musim ini, Lazio bersama Simone Inzaghi mencoba mengonfirmasi status mereka sebagai tim papan atas Italia.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar