Saat ini, Man City duduk di puncak klasemen Liga Inggris dengan perolehan 19 poin, sekaligus menahbiskan diri sebagai tim paling tajam lewat koleksi 22 gol!
Tak cuma Sane yang menjadi pilar vital bagi Guardiola, melainkan Kevin de Bruyne dan Fabian Delph.
Kreatifitas Kevin De Bruyne
De Bruyne diplot Guardiola sebagai pemimpin orkestra Man City.
Kontribusi sosok asal Belgia ini sangat terasa saat Man City menjungkalkan Chelsea 1-0 di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (30/9/2017).
De Bruyne menjadi Man of the Match pertandingan berkat gol tunggalnya pada menit ke-67.
Sepakan dari luar kotak penalti tersebut menjadi penuntas kebrilianan De Bruyne yang menciptakan enam peluang selama laga vs Chelsea.
Kevin De Bruyne 17/18 [via @TheHaIfSpace] pic.twitter.com/Nz9K5dfd8v
— Premier League Stuff (@EPLStuff) September 22, 2017
De Bruyne juga terlihat sangat lepas ketika melakukan selebrasi gol.
Pemain termahal sepanjang sejarah Man City dengan mahar 66,6 juta pounds (sekitar Rp 1,19 triliun) ini seperti ingin melampiaskan kekesalan selama berseragam Chelsea dalam kurun waktu 31 Januari 2012 hingga 18 Januari 2014.
Pada periode waktu itu, De Bruyne cuma diberikan kesempatan tampil sembilan kali, secara bergilir dipinjamkan ke KRC Genk (1 Februari 2012-30 Juni 2012) dan Werder Bremen (2 Agustus 2012-30 Juni 2013), serta puncaknya dicampakkan ke Vfl Wolfsburg (18 Januari 2014).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar