Ambisi Aron Johannsson (26) berlaga di Piala Dunia begitu besar, hingga dia rela meninggalkan timnas Islandia.
Roda kehidupan dunia berputar, mewarnai nasib manusia
Suka dan terkadang duka, dalam kehidupan dunia
Tiada insan yang bebas dari cobaan
Sepenggal lirik lagu Roda Kehidupan di atas saya rasa cocok menggambarkan nasib Aron Johannsson.
Memang, ambisinya sempat terpenuhi.
Dia bergabung dengan timnas Amerika Serikat untuk tampil di Piala Dunia 2014.
Di Piala Dunia 2018, tentu dia ingin kembali merasakan pentas sepak bola tertinggi itu.
Dan, pemain kelahiran 10 November 1990 ini tergabung dalam skuat Amerika Serikat pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Naas baginya, meskipun sempat mencicipi manisnya ajang Piala Dunia 2014 di Brasil, Aron harus rela melewatkan Piala Dunia 2018 di Rusia.
Sebab, Amerika gagal ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Ironisnya, timnas Islandia yang dia tinggalkan dan dianggap tak punya kans tampil di sepak bola tertinggi, kini justru lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Pria kelahiran Alabama, Amerika Serikat ini sebelumnya tergabung bersama timnas U-21 Islandia (2011-2012).
(Baca Juga: Ditanya Soal Lionel Messi Loloskan Argentina ke Piala Dunia 2018, Neymar Hanya Ucapkan 3 Kata)
Meskipun lahir di Amerika Serikat, Aron Johannsson tumbuh besar dan mengenal sepak bola di Islandia.
Dirinya mengawali karier sepak bola bersama klub asal Islandia, Ungmennafelagio Fjolnir.
Dengan bakat alami yang ia miliki, Aron Johannsson terpilih sebagai pemain Islandia U-21.
Di usia yang masih belia, Aron Johannsson ingin segera mencicipi manisnya ajang tertinggi sepak bola dunia.
Pada 2013 silam, Aron Johannsson memberikan pengumuman mengejutkan lewat akun Facebook resmi miliknya.
Dirinya memutuskan untuk masuk ke timnas Amerika Serikat yang dianggap memiliki kans lebih besar di Piala Dunia 2014.
Benar saja, Amerika Serikat yang selalu lolos ke putaran final Piala Dunia sejak 1990 ini pun mampu memenuhi ambisi Aron Johannsson.
Meskipun tak menjadi juara, Aron Johannsson beruntung bisa merumput di Brasil pada ajang Piala Dunia 2014.
Roda kehidupan berputar, nasib rupanya berbalik arah dari karier sepak bola Aron Johannsson.
Timnas Amerika Serikat gagal lolos ke Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Timnas Trinidad Tobago, Rabu (11/10/2017).
(Baca Juga: Sejarah Tercipta! Islandia Lolos ke Piala Dunia untuk Kali Pertama)
Nasib baik justru tengah berpihak pada Islandia, negara yang membesarkan karier sepak bola Aron Johannsson.
Untuk pertamakalinya, Islandia berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Kepastian satu tiket ke putaran final tersebut didapatkan usai menang 2-0 atas Kosovo, Senin (9/10/2017).
Islandia menjadi satu dari sembilan tim asal Eropa yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.
Seperti lirik terakhir lagu Roda Kehidupan, "Lain orang lain ujian, itulah keadilan Tuhan".
Pemain yang kini merumput bersama klub Liga Jerman, Werder Bremen tersebut hanya bisa puas menjadi penonton di ajang Piala Dunia 2018.
(Baca Juga: Bantai Tim Ronaldinho, Kurniawan Dwi Yulianto Kibarkan Bendera Indonesia di Negeri Orang!)
Setidaknya, Aron Johannsson masih memiliki jagoan di gelaran Piala Dunia 2018, yaitu Gylfi Sigurdsson dkk di Timnas Islandia.
Selamat menyaksikan selebrasi Viking Thunderclap ala suporter Islandia, Aron Johannsson.
Tentang Islandia
Seperti yang telah diberitakan BolaSport.com di sini, Timnas Islandia melaju dengan predikat tim asal negara terkecil yang lolos ke pentas antarnegara tertinggi di dunia.
Kepastian itu diperoleh setelah timnas Islandia finis di pucuk klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa.
Tiket ke Rusia 2018 anugerah luar biasa buat ukuran negara berpenduduk sekitar 340.000 jiwa saja alias hanya seperlima populasi Kota Depok.
Islandia pun memecahkan rekor lama Paraguay sebagai negara dengan jumlah penduduk terkecil yang lolos ke Piala Dunia.
Paraguay memiliki populasi 860.000 jiwa di Piala Dunia 1930.
(Baca Juga: 14 Tahun Arjen Robben di Timnas Belanda, dari Berambut sampai Gundul dan Jadi Legenda)
Tak semuanya negara-negara mungil ini berprestasi mini pula.
Negara berpopulasi terendah yang paling sukses ialah Uruguay dengan torehan dua gelar Piala Dunia (1930, 1950).
Saat mentas sebagai tuan rumah pada 1930, Uruguay cuma memiliki 1,9 juta jiwa.
Secara ukuran, Islandia pun tidak besar. Luas negara ini hanya 102 kilometer.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, ukuran negara Islandia jelas tak ada apa-apanya.
Bahkan, Islandia masih lebih kecil dari Pulau Jawa yang luasnya 127 ribu kilometer persegi.
Karena luasnya yang tidak seberapa, warga Islandia pun tidak banyak.
(Baca Juga: Lionel Messi Tak Tergantikan dalam 15 Laga Terakhir, Dasar Alien!)
Data dari situs Statistics Iceland menunjukkan bahwa per 1 Januari 2017, penduduk Islandia hanya 338.349 jiwa.
Jumlah tersebut hampir sama banyak dengan penduduk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Ibu kota Islandia, Reykjavik, punya populasi penduduk 122 ribu jiwa.
Di Indonesia, daerah yang punya populasi penduduk demikian adalah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, berdasarkan data dari situs BPS Sumatera Utara pada 2016.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar