Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kapten AC Milan Leonardo Bonucci Cuma Daniele Bonera Versi Mahal

By Dwi Widijatmiko - Jumat, 27 Oktober 2017 | 09:31 WIB
Kapten AC Milan, Leonardo Bonucci saat membela timnya  di laga melawan Inter Milan pada 15 Oktober 2017.
MARCO BERTORELLO / AFP
Kapten AC Milan, Leonardo Bonucci saat membela timnya di laga melawan Inter Milan pada 15 Oktober 2017.

kata ini: "Wah, gawat! Dia bermain", kepada siapa ucapan itu ditujukan? Saya berani bertaruh banyak yang akan memberikan jawaban Daniele Bonera.

Saat ini sudah berusia 36 tahun dan memperkuat Villarreal, masa-masa awal Bonera di Milan tadinya penuh harapan. Dia dianggap sebagai salah satu bek muda terbaik di Italia.

Tapi, lama-kelamaan, Bonera menjadi error prone. Bek yang punya tendensi untuk membuat kesalahan. Pertandingan di mana Daniele Bonera bermain adalah laga di mana Milanisti deg-degan.

Memang tidak selalu, tapi Milanisti sudah tahu potensi yang bisa terjadi jika Bonera merumput. Antara kartu merah, melompat kurang tinggi, salah membaca pergerakan lawan atau bola, atau dikelabui musuh dalam situasi satu melawan satu.

Daniele Bonera sudah meninggalkan Setan Merah pada 2015. Tapi, sekarang saya merasa Milanisti boleh jadi sedang melihat lagi sosok seperti Bonera itu. Wujudnya adalah Leonardo Bonucci. Tidak percaya?

Seperti Bonera, Bonucci awalnya datang dengan membawa harapan besar. AC Milan dianggap melakukan transaksi terbaik di bursa transfer musim panas lalu karena Bonucci disebut-sebut sebagai salah satu bek terbaik di Italia, bahkan dunia.

(Baca juga: 10 Pesepak Bola Tercepat di Dunia Tahun 2017, Ada Terens Puhiri?)

Tidak tanggung-tanggung, Leonardo Bonucci malah digadang-gadang bakal menjadi game changer seperti yang dilakukan Andrea Pirlo buat Juventus dan Serie A ketika dia pindah dari AC Milan pada musim 2011-2012.

Harapan tinggal harapan. Giornata demi giornata berlalu. Bak Bonera, Bonucci malah semakin menjadi error prone.

Sebagian besar error itu memang hanya berupa kesalahan koordinasi di pertahanan AC Milan. Tapi, blunder macam itu saja sulit termaafkan buat Bonucci.

Soalnya, pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, sampai mengubah formasi tim dari 4-3-3 menjadi 3-5-2 agar Leonardo Bonucci bisa merasa nyaman. Maklum, semasa di Juventus, Bonucci memang lebih akrab dengan sistem 3-5-2.

Seharusnya Bonucci bisa cepat memegang komando di organisasi pertahanan AC Milan. Apalagi, dia sampai dijadikan kapten!


Gelandang Inter Milan, Borja Valero, berduel dengan bek AC Milan, Leonardo Bonucci, dalam laga Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, pada 15 Oktober 2017.(MIGUEL MEDINA/AFP)

Bukan blunder koordinasi saja, Bonucci juga beberapa kali melakukan kesalahan pribadi. Seperti Daniele Bonera, dia gagal membaca permainan.

Gol kedua Ciro Immobile waktu AC Milan dihantam Lazio 1-4 seharusnya bisa dicegah kalau Bonucci tidak membiarkannya berdiri terlalu bebas untuk melakukan tembakan voli.

(Baca juga: Jangan Pingsan! Media Inggris Akhirnya Ungkap Kecepatan Gol Terens Puhiri yang Mendunia!)

Gol pertama Inter ketika AC Milan kalah 2-3 dalam derby della Madonnina juga mutlak kesalahan Leonardo Bonucci. Dia berada di depan Mauro Icardi sehingga seharusnya bisa memotong umpan silang dari Antonio Candreva.

Akhir pekan lalu, Bonucci naik level lagi untuk kian mendekati Daniele Bonera. Dia menerima kartu merah dan menyebabkan AC Milan harus bermain dengan 10 orang selama lebih dari satu jam. Setan Merah pun gagal menang.

Akhirnya, "cocoklogi" Leonardo Bonucci dan Daniele Bonera lengkap pada Rabu (25/10/2017). AC Milan memutus rentetan hasil negatif selama sebulan terakhir. I Rossoneri mengalahkan Chievo melalui skor 4-1, kemenangan terbesar mereka musim ini di Serie A... dengan Bonucci tidak bermain!

Ada Bonucci, AC Milan kalah. Tanpa Bonucci, AC Milanmenang. Lihat kesamaannya dengan Bonera? Celakanya, Bonucci memperparah posisi diri karena harganya mahal.


Kapten AC Milan, Leonardo Bonucci, melakukan pemnasan jelang partai Liga Italia lawan Crotone di Stadion Ezio Scida, Crotone, 20 Agustus 2017.(CARLO HERMANN/AFP)

AC Milan harus merogoh kocek 42 juta euro untuk merekrutnya. Sementara pada 2006, Bonera dibeli hanya dengan harga 3,3 juta euro, tak sampai sepersepuluh Bonucci.

Benarkah AC Milan "tertipu", membayar mahal hanya untuk mendapatkan Daniele Bonera 2.0? Amit-amit, mudah-mudahan tidak.

Mengingat reputasi Leonardo Bonucci, keterlaluan jika Milanisti sampai bilang: "Wah, gawat! Dia bermain", jika melihat bek utama timnas Italia ini ada di starting XI Il Diavolo.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
19
46
2
Arsenal
20
40
3
Nottm Forest
19
37
4
Chelsea
20
36
5
Newcastle
20
35
6
Man City
20
34
7
Bournemouth
20
33
8
Aston Villa
20
32
9
Fulham
20
30
10
Brighton
20
28
Klub
D
P
1
Persib
17
39
2
Persebaya
17
37
3
Persija Jakarta
18
34
4
Bali United
17
28
5
Arema
17
28
6
Persik
17
27
7
Persita
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Real Madrid
19
43
2
Atlético Madrid
18
41
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Girona
19
28
8
Real Sociedad
18
25
9
Rayo Vallecano
19
25
10
Real Betis
19
25
Klub
D
P
1
Napoli
19
44
2
Atalanta
19
42
3
Inter
17
40
4
Lazio
20
36
5
Juventus
19
33
6
Fiorentina
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
18
28
9
Udinese
20
26
10
Roma
19
23
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X