Siapa sangka ternyata sepatu yang dipakai pesepak bola dunia telah berevolusi secara bentuk dan fungsinya berkat teknologi.
Sebelum tahun 1891, pesepak bola tidak menggunakan sepatu yang layak untuk bermain sepak bola.
Para pemain bola mengenakan sepatu bot yang biasa mereka gunakan untuk bekerja.
Sepatu bot yang mereka kenakan kadang menggunakan baja di bagian depan sepatu.
Jelas, sepatu bot ini sulit untuk bermanuver dan terasa berat di kaki karena tidak dirancang untuk berlari maupun menendang bola.
Tidak heran cedera di kaki sering menjadi bagian dari permainan.
Di sekitar tahun 1891, pesepak bola mulai "merevisi" sepatu mereka.
Ketika itu, sepatu bot kerja tidak boleh lagi digunakan dan diganti dengan sepatu berbahan kulit dengan grip menonjol di alas sepatu untuk menahan potensi pemain tergelincir.
Meskipun sudah "lebih baik", sepatu yang mereka buat dari kulit ini memiliki berat 0,5 kg saat kondisi sepatu kering dan beratnya bertambah jika bertanding saat turun hujan.
Selain itu, para pemain juga mengikatkan kulit di pergelangan kaki mereka untuk menghindari cedera berlebih.
Di awal dekade 1900-an, produksi sepatu sepak bola kulit mulai menurun seiring dengan Perang Dunia yang mengakibatkan permintaan sepatu bot kulit untuk para prajurit meningkat.
Di kurun waktu 1900-an itu, hanya dua produsen yang melayani pembuatan sepatu sepak bola, yakni Valsport dan Gola.
Dua merek itu kemudian populer di kalangan pemain sepak bola.
Di tengah kelelahan Perang Dunia, rupanya para prajurit mengisi waktu senggang mereka dengan berolahraga.
Pada saat itulah kembali sepatu sepak bola mengalami beberapa perubahan.
Sepatu dibuat lebih ringan dan fleksibel ketika digunakan dan gagasan melindungi kaki para pemain menjadi perhatian utama.
Selain menjadi lebih ringan, tampilan sepatu sepak bola baru dibuat agak sedikit rendah di kaki dengan alasan fleksibelitas.
Sepatu yang dibuat agak rendah ini menjadi sangat populer di Eropa Selatan dan Amerika Selatan karena kondisi tanahnya yang lebih kering ketimbang Inggris yang berlumpur.
Kemudian di tahun 1950-an, Adidas memperkenalkan sepatu sepak bola yang mereka buat.
Kali ini, grip alas sepatu berbahan karet atau plastik yang dipasang seperti sekrup.
Grip ini bisa digunakan tergantung dari kondisi lapangan, yang berarti pemain hanya memiliki satu sepatu saja dengan grip yang bisa dibongkar pasang.
Seiring dari waktu berjalan, sepatu para pemain menjadi lebih ringan, tetapi perubahan yang jelas-jelas menyolok terjadi dalam desain sepatu.
Di awal tahun hingga memasuki pertengah awal 1900-an, sepatu sepak bola berwarna hitam.
Akan tetapi, sekitar tahun 1970-an para perancang sepatu sepak bola mulai bereksperimen dengan paduan berbagai warna.
Selain mendesain warna, bahan sepatu juga mengalami beberapa perbaikan dan lahirlah sepatu Predator milik Adidas.
Adidas menggunakan bahan karet yang sama dengan pembungkus tangkai raket tenis di bagian atas sepatu.
Terbukti, sepatu Predator ini memiliki kekuatan untuk menendang bola sehingga laju perputaran bola meningkat.
Para pemain sepak bola dunia menganggap Predator membuat sensasi tersendiri dalam mengolah si kulit bundar.
Evolusi ini kemudian dikembangkan juga oleh merek-merek besar lain, tetapi Adidas tetap menjadi pilihan teratas pemain sepak bola dan unggul dalam penjualan.
Pada masa kini, berkat teknologi laser, sepatu pesepak bola dunia bisa lebih presisi dengan kaki mereka.
Identitas pemain juga bisa disematkan khusus di sepatu oleh para pemain sepak bola bintang dunia.
Grip alas sepatu juga terus dimodifikasi untuk cengkraman lebih baik di tanah.
Perkembangan teknologi yang populer adalah penggunaan microchip pendeteksi gerakan.
Microchip ini disematkan di sepatu pesepak bola untuk bisa memantau dan mereview gerakan selama bermain di lapangan melalui komputer maupun smartphone.
Perusahaan Nike dan Umbro tetap bersaing ketat menempel Adidas dengan mendukung beberapa pemain sepak bola bintang dunia.
Selama berpuluh-puluh tahun sepatu sepak bola telah mengalami perubahan ukuran, bentuk, warna hingga melibatkan teknologi mutakhir.
Tujuan evolusi yang selalu dilakukan produsen-produsen ternama terhadap sepatu pesepak bola terus dilakukan demi kenyamanan pemain dan tentunya untuk suguhan menarik keajaiban sepak bola.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Footbalhistory.org |
Komentar