AC Milan dan Gennaro Gattuso mungkin harus berterima kasih kepada Sinisa Mihajlovic karena mantan pelatih I Rossoneri itu telah mengorbitkan para pemain muda yang menjadi tulang punggung AC Milan saat ini.
AC Milan terus melanjutkan tren positif mereka di bawah asuhan Gennaro Gattuso dengan mampu melaju ke final Coppa Italia usai menaklukkan Lazio 5-4 lewat babak adu penalti pada leg kedua semifinal di Stadion Olimpico Roma, Kamis (1/3/2018) WIB.
Pada laga tersebut, kedua tim harus bermain hingga babak adu penalti setelah selama 120 menit bermain imbang 0-0, yang membuat agregat tetap kacamata setelah pada leg pertama di San Siro, skor serupa juga menghiasi laga.
Selain mengantar klub berjulukan Rossoneri ini melaju ke babak final Coppa Italia untuk berhadapan dengan Juventus, kemenangan atas Lazio juga membuat AC Milan tak terkalahkan dalam 13 laga terakhir.
Lini belakang AC Milan tampil kokoh di bawah asuhan Gattuso dengan tak pernah kebobolan dalam enam laga terakhir.
Ce ne andiamo in FINALE! @acmilan #timcup pic.twitter.com/AeojB1Dc1h
— Riccardo Montolivo (@OfficialMonto) February 28, 2018
Gennaro Gatusso sendiri sebenarnya baru saja menduduki posisi pelatih AC Milan pada November 2017 usai menggantikan Vincenzo Montella.
Dengan capaiannya saat ini, tentu banyak pendukung AC Milan akan mengelu-elukan nama Gattuso.
Namun, sebenarnya ada satu nama yang selayaknya juga mendapatkan ucapan terima kasih dari pelatih bernama akrab Rino ini serta para pendukung AC Milan.
Sosok tersebut adalah mantan pelatih AC Milan yang musim ini baru saja dipecat oleh Torino, Sinisa Mihajlovic.
Pelatih asal Serbia ini mungkin akan mudah dilupakan para pendukung AC Milan mengingat dirinya tak genap satu musim berada di klub tersebut usai dipecat karena Il Diavolo tak tampil memuaskan.
Namun, Sinisa Mihajlovic, yang menukangi AC Milan dari Juni 2015 hingga April 2016, adalah sosok pelatih yang membentuk kerangka tim Rossoneri saat ini yang mengandalkan banyak pemain muda.
(Baca Juga : Davide Calabria, Sang Bintang Kemenangan AC Milan atas Lazio)
Tanyakan saja kepada Gianluigi Donnarumma, Davide Calabria, dan Patrick Cutrone.
Siapakah yang memberikan kesempatan pertama bagi mereka tampil di tim utama AC Milan?
Ya, sosok tersebut adalah Sinisa Mihajlovic.
Tiga pemain yang diorbitkan mantan pemain Inter Milan dari akademi AC Milan atau Milanello itu kini menjelma menjadi kekuatan utama AC Milan di bawah Gennaro Gattuso.
Saat ditangani oleh Sinisa Mihajlovic, kemampuan AC Milan untuk bersaing di bursa transfer tak sebaik sekarang.
Hal ini tentu memaksa mantan pelatih Sampdoria itu untuk banyak mengandalkan pemain muda.
Sinisa Mihajlovic rela membangkucadangkan kiper Diego Lopez demi memberikan debut pada Gianluigi Donnarumma di laga kontra Sassuolo pada 25 Oktober 2017 saat usia penjaga gawang asal Italia ini baru berusia 16 tahun.
Sejak saat itu Donnarumma menyegel pos utama di bawah mistar AC Milan dan musim ini kiper 19 tahun ini telah mencatatkan 19 clean sheet bersama Rossoneri di semua ajang.
Sementara Davide Calabria sebenarnya mencatatkan debut bersama Fillipo Inzaghi pada saat laga kontra Atalanta (30/5/2015) pada pekan terakhir Liga Italia musim 2014-2015.
Namun dalam laga tersebut Calabria yang masuk menggantikan Matteo De Sciglio pada menit ke-84 dan hanya bermain selama enam menit.
Calabria mulai mendapat kesempatan bermain sebagai starter pada saat Sinisa Mihajlovic menukangi Rossoneri pada musim 2015-2016.
Kala itu bek asli binaan AC Milan tersebut masih berusia 18 tahun.
Musim ini, pemain 21 tahun ini menjelma menjadi salah satu bek kanan terbaik di Liga Italia dan sukses mengemas satu gol serta tiga assist.
Sedangkan cerita berbeda dialami oleh Patrick Cutrone.
Pemain yang kini berusia 20 tahun itu diberi kesempatan oleh Mihajlovic turun bersama tim utama AC Milan saat menjalani uji tanding melawan Alcione di Stadion San Siro, 10 Juni 2015.
Namun, debut di laga resmi Cutrone bersama Rossoneri baru terjadi di era Vincenzo Montella pada Januari 2017.
Dia bisa dikatakan telat dibandingkan Gianluigi Donnarumma maupun Davide Calabria.
Meski begitu, Cutrone tak telat untuk langsung tampil menawan bersama AC Milan musim ini.
(Baca Juga: Direksi AC Milan Tak Menyangka dengan Prestasi Gennaro Gattuso)
Saat Andre Silva dan Nikola Kalinic, dua penyerang anyar AC Milan, tampil melempem, Patrick Cutrone sukses menjalankan peran sebagai target man AC Milan dengan baik.
Pemain bernomor punggung 63 ini telah mencetak 14 gol dan empat assist bagi AC Milan musim ini.
Selain berjasa mengorbitkan tiga pemain muda AC Milan di atas, Sinisa Mihajlovic juga punya peran cukup besar terhadap karier Alessio Romagnoli serta Giacomo Bonaventura.
Para pedukung AC Milan tentu patut berterima kasih kepada Sinisa Mihajlovic karena sudah mendatangkan Alessio Romagnoli ke San Siro.
Pemain asal Italia ini didatangkan oleh Mihajlovic pada awal musim 2015 dengan harga 25 juta euro dari AS Roma.
Musim ini Romagnoli menjadi andalan Gattuso di jantung pertahanan AC Milan bersama Leonardo Bonucci.
Torehan enam clean sheet dalam enam laga terakhir Rosonerri juga tak lepas dari peran bek tengah yang baru berusia 23 tahun ini.
Selain ahli dalam bertahan, Romgnolo juga memiliki kemampuan membangun serangan dari lini pertahanan yang cukup baik.
Dari data yang diperoleh BolaSport.com dari Whoscored, Alessio Romagnoli tercatat memiliki akurasi operan sebesar 90,5 persen di Liga Italia.
(Baca Juga : Giacomo Bonaventura-Davide Calabria, Duo Anyar Andalan AC Milan?)
Selain Alessio Romagnoli, penampilan menawan Giacomo Bonaventura yang bisa bermain di banyak posisi di AC Milan juga tak lepas dari polesan Sinisa Mihajlovic.
Didatangkan AC Milan dari Atalanta pada musim 2014-2015 saat era Filippo Inzaghi, pemain yang akrab dipanggil Jack ini hanya memainkan peran di sektor tengah Rossoneri di bawah asuhan SuperPippo.
Namun, sejak kedatangan Sinisa Mihajlovic, peran Jack diubah untuk mampu bermain sebagai gelandang serang dan pemain sayap.
Kesuburan taktikal Bonaventura ini beberapa kali juga dimanfaatkan oleh Gennaro Gattuso saat Rossoneri membutuhkan rotasi di sektor sayap.
Sinisa Mihajlovic sendiri saat ditunjuk menangani AC Milan sebenarnya ingin memasukkan nama Gennaro Gattuso menjadi bagian dari staf kepelatihannya.
Dilansir BolaSport.com dari Tuttomercato, Sinisa Mihajlovic bersikeras meyakinkan petinggi klub untuk menghadirkan penguasa lini tengah Tim Merah-Hitam di era kejayaan Paolo Maldini dkk., yakni Gattuso.
Hal tersebut dilakukan untuk membentuk mental juara skuat dan pembinaan yang baik.
Sayangnya, Gennaro Gattuso mengabaikan keinginan Mihajlovic dan lebih memilih melatih tim Serie B, Pisa.
Gattuso kemudian baru bergabung ke dalam staf kepelatihan AC Milan pada awal musim ini saat menangani tim Primavera AC Milan.
Saat itu Mihajlovic sudah tak lagi bersama Rossoneri dan telah menangani Torino.
Putaran nasib sepertinya memang menakdirkan Gennaro Gattuso dan Sinisa Mihajlovic untuk tidak berjodoh.
Ketika Gennaro Gattuso diangkat sebegai pelatih kepala AC Milan pada November 2017 menggantikan Vicenzo Montella, tentu muncul harapan adanya pertarungan taktik antara Rino dan Miha saat AC Milan serta Torino bertemu.
Sayangnya, pertemuan tersebut urung terjadi setelah dua bulan kemudian, tepatnya pada 4 Januari 2018, Sinisa Mihajlovic dipecat oleh Torino.
Kini nasib kedua pelatih ini berbeda 180 derajat.
Sinisa Mihajlovic sedang mengganggur usai dipecat oleh Torino, sementara Gennaro Gattuso tengah menikmati performa apik AC Milan.
Mungkin masa mengganggur Sinisa Mihajlovic tak akan terlalu sepi karena pelatih 49 tahun ini bisa mengisi waktu dengan menonton para pemain didikannya tampil apik bersama AC Milan di bawah asuhan Gennaro Gattuso.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | whoscored.com, transfermarkt.com, Tuttomercatoweb.com |
Komentar