Ia sangat mengagumi kelincahan Ronaldo Luis Nazario de Lima.
Tak sulit menebak klub idola rekan di bangku SMA saya ini. Inter Milan adalah harga mati!
(Baca juga: VIDEO - Dengar Kabar Davide Astori Tiada, Kiper Timnas Italia Langsung Berlari ke Luar Lapangan Sambil Menangis)
"Forza Inter amala," lidah Yuli, saya biasa memanggilnya Yulek, sudah sangat terlatih menggemakan kata-kata penyemangat buat La Beneamata.
Pelan tapi pasti, ia mendekat ke mimpi. Semasa kuliah Yuli aktif berorganisasi di ICI (Inter Club Indonesia) Yogyakarta.
Darah hitam-biru coba semakin ia pekatkan pada tahun ini.
Tak puas hanya mendukung dari jauh, Yuli terbang ke Italia untuk menuntaskan keinginan terbesarnya: mendukung langsung Inter Milan di laga derbi kontra AC Milan.
Bandara Malpensa menjadi pintu gerbang rekan saya itu menuju kuil suci Giuseppe Meazza. Udara dingin menusuk Kota Milano tak jadi soal.
Badannya sudah cukup hangat dengan hanya membayangkan berdiri di tribun sakral Giuseppe Meazza.
Tentunya sambil berteriak sampai suara serak: chi non salta rossonero e!
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC, Pianeta Milan, La Gazzetta dello Sport |
Komentar