Dulunya Pakde Rudy adalah salah satu pemain paling berbakat di Yogyakarta.
Ia memperkuat klub binaan PSIM Yogyakarta, Sinar Oetara (SO).
Manusia Rp 1,7 Triliun Barcelona adalah Ferrari yang Sedang Dirakit https://t.co/keEyl1HrwD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 15, 2018
Kewajiban bersekolah sore membuat impiannya menjadi pemain sepak bola buyar.
Tapi, tekniknya sama sekali tak hilang, terutama dribel.
Rekan satu angkatannya yang lantas mentas sebagai pemain profesional seperti Jatmiko (eks kapten PSIM dan PSS) dan Prasetyo Sugianto (eks kiper PSIM dan PSS), bahkan sangat menaruh respek kepada pakde saya.
Hal yang paling mereka ingat tentu saja kualitas dribel Pakde Rudy.
Bukan Zinedine Zidane yang memberikan inspirasi kepada saya tentang teknik dribel roulette, tapi Pakde Rudy.
Ia pula yang mengajarkan gaya menggocek khas pemain Argentina yang kelak saya ketahui bernama gambetta.
Karier saya sebagai pesepak bola hanya mentok di seputar kompetisi Pengda PSSI Yogyakarta.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian, , These Football Times |
Komentar