Sekonyong-konyong pesta yang akan menjadikan lebih kurang 2 miliar penduduk dunia menjadi homo ludens (manusia yang senantiasa menemukan kebahagiaan dalam bermain atau menikmati permainan) ini sudah ada di depan mata lagi.
Membayangkan rivalitas Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Mohamed Salah saja sudah senang, apalagi bisa menonton mereka.
Apakah Islandia masih akan meneruskan kejutannya untuk menjadi raksasa kecil sepak bola dunia?
Presiden Real Madrid Setujui Transfer Gelandang Liverpool? https://t.co/73I2q74tO5
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 17, 2018
Bagaimana pula kiprah negara mungil lainnya, seperti Panama? Sebelumnya saya cuma mengenal Panama dari Panama Papers atau Terusan Panama.
Akankan Lionel Messi bisa menutup kariernya di timnas Argentina dengan tenang atau terus menjadi mimpi buruk kalau Argentina menjadi juara lagi.
Pokoknya banyak hal lainnya yang membuat satu bulan nanti tidak terasa berlalu dengan cepat.
Saya yang semalam sudah bergegas ingin terlelap setelah berkutat mempersiapkan bahan mengajar, terpaksa membuka laptop kembali dan berpikir.
Sepertinya, mulai sekarang separuh perhatian sudah harus dipindahkan bersiap menyambut gempita dan histeria acara akbar Piala Dunia, yang menurut almarhum Johan Cruyff pada hakikatnya adalah sebuah kekacauan yang dikuasai dan dikontrol.
Waktu menulis kembali sudah tiba. Beruntung masih akan bersama dengan para fans dari seluruh penjuru dunia yang akan menyaksikan bersama nanti.
Berita baik lainnya adalah menyaksikan Piala Dunia kali ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan bulan suci Ramadhan.
Mudah-mudahan, seperti tekad Ibnu, mulai hari ini dan setiap minggunya akan coba istiqomah, menyempatkan waktu menulis Road to Russia 2018.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar