Demi memotori akselerasi profesionalitas di persepakbolaan Indonesia dan agar terdapat check and balances antara pemain dengan manajemen, maka asosiasi pemain alternatif/independen tidak akan mendestruksi ekosistem yang telah ada.
Bagaimanapun, mengutip Agung Putranto Wibowo, asosiasi pemain memanggul beban misi penyejahteraan pemain bersama dua stakeholder lain.
[TERPOPULER] Luis Milla Bicara Soal Masa Depannya https://t.co/Ycoa9Lhh0L
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 7, 2018
PSSI sebagai “pemilik sah” olahraga ini urun peran dalam hal penanganan sengketa antara pemain dengan manajemen melalui lembaga penyelesai sengketa yang independen dari hukum positif.
Pemerintah boleh muncul di sini sebab urusan dapur pesepakbola tercakup dalam misi membangun kesejahteraan sosial di masyarakat.
Asosiasi pemain sepak bola, baik APPI ataupun asosiasi independen (bila akhirnya ada), mengemban tugas mengadvokasi para pemain selaku pekerja yang “diperah” manajemen.
Si Fulan yang memperkuat klub daerah tidak seberuntung Firman Utina atau Bambang Pamungkas, ia tidak mampu datang ke kantor Kemenpora atau dolan ke media massa untuk melantangkan keresahannya.
Jerih payah Si Fulan mungkin hanya akan sebatas gerak-gerik. Si Fulan memerlukan sebuah gerakan, dan gerakan tersebut memerlukan pengeras suara.
Asosiasi pemain barangkali menjadi jawaban paling sempurna.
@najmul_ula
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar