Masuklah Gareth Bale di menit ke-61 menggantikan Isco.
Pergantian tersebut tergolong hafalan karena Madrid sudah sering memakai cara seperti ini.
Madrid menjelma menjadi 4-3-3 dengan tiga penyerang bermain sangat sentral.
Liverpool tak punya waktu buat bereaksi karena tiga menit setelah Bale masuk, ia langsung mencetak gol spektakuler.
Gol, yang menurut Klopp penuh dengan keberuntungan, karena tendangan salto biasanya jarang berbuah gol.
Gol itu terjadi karena Bale tak terkawal. Saat akan menerima bola, Lovren terpaku dengan bola. Van Dijk sibuk mengawasi Ronaldo dan Benzema di depannya. Bale? Sendirian!
Inilah formasi kedua tim setelah gol pertama Gareth Bale ke gawang Liverpool di final Liga Champions 2018. pic.twitter.com/uDvtoLm7Nl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 27, 2018
Andai gol tak secepat itu, Zidane pasti terus mendorong timnya dengan sistem 4-3-3.
Karena misi tercapai secara cepat, Madrid menyelesaikan laga dengan sistem 3-5-2.
Bale lebih berperan sebagai gelandang kanan dan Marcelo berperan sebagai bek sayap kiri.
Sistem ini membuat keseimbangan. Tiga bek tengah Madrid, Ramos, Varane, dan Nacho punya tugas mengawal tiga penyerang Liverpool.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar