Alhasil, Kahn menjadi bulan-bulanan media negaranya.
"Kesalahan tragis dari Kahn," tulis Bild ketika itu.
"Kahn membuka gerbang untuk Brasil menjuarai Piala Dunia kelima," tulis koran Frankfurter Allgemeine Zeitung.
Bagaimana reaksi Kahn?
"Menjadi kiper seperti menari di atas silet. Olahraga ekstrem. Seperti mendaki gunung. Oksigen terasa tipis, jalan sempit, dan kesepian. Seperti kurungan. Selnya selebar 7,32 meter dan tinggi kandang 2,44 meter. Tanpa tempat tidur karena (mereka) tak diperbolehkan terlelap sedetik pun." Welt.de
"Sungguh hal itu kesalahan terburuk yang pernah saya lakukan sepanjang karier," ujar Kahn, yang dulu juga sangat terpukul seperti halnya Loris Karius.
Lebih kekinian, kiper lain Jerman tak kalah disorot negatif di final Liga Champions 2006 antara Arsenal versus Barcelona.
Dialah Jens Lehmann, yang diusir akibat kartu merah pada menit ke-18 setelah menjatuhkan Samuel Eto'o.
Arsenal kalah 1-2 dan embel-embel dosa tetap melekat pada diri Lehmann.
"Saya merasa seperti orang paling kesepian di planet ini," katanya curhat.
Setitik kesalahan fatal yang dilakukan Lehmann itu bak membakar jasanya membantu Arsenal tak kebobolan dalam 10 partai beruntun menuju final!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar