Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bagi Led Zeppelin, Wolverhampton Wanderers Mirip Agama

By Persiana Galih - Kamis, 14 Juni 2018 | 07:07 WIB
Robert Plant, pentolan Led Zeppelin yang menjadi fan Wolves hingga mati.
forbes.com
Robert Plant, pentolan Led Zeppelin yang menjadi fan Wolves hingga mati.

Menonton sepak bola adalah kebahagiaan yang tak bisa dibendung, terserah Anda mau sepakat atau tidak. Setidaknya, itu yang saya dan Robert Plant sepakati.

Saya memang tidak pernah berkenalan langsung dengan Plant. Agak mustahil membayangkan bisa berjabat tangan dengan eks pentolan grup musik heavy metal Inggris, Led Zeppelin itu.

Tapi, saya telah lama berkenalan dengan karya-karyanya. Dengan Black Dog yang juga pernah dibawakan secara komedi oleh grup Warkop DKI. Atau dengan Stairway to Heaven, Immigrant Song, Dazed and Confused, D’yer Mak’er, Misty Mountain Hop, Kashmir, dan karya edan lainnya. 

Saya memang tak pernah berkenalan langsung dengan Plant, tapi saya pun tahu kalau dia penggila sepak bola. Lebih tepatnya penggila Wolverhampton Wanderers.

(Baca juga: Besar dan Mati Bob Marley dengan Sepak Bola

Jika Bob Marley menyimpan rasa cinta yang mendalam terhadap filosofi sepak bola secara umum, Plant adalah musisi dengan fanatisme paling gila terhadap klub yang ia cintai.

Iya, saya tahu Rod Stewart yang mendukung Manchester United, Celtic, dan tim nasional Skotlandia. Saya pun tahu, masih ada Elton John yang menyukai Watford lahir batin, baik secara emosional mau pun finansial.

Tapi Plant berbeda. Di antara kedua nama yang saya sebutkan tadi, tidak ada yang pernah punya masalah rumah tangga hanya gara-gara meluangkan waktu menonton sepak bola daripada bermesraan bersama istri dan anak-anak mereka toh

Plant mengakui bahwa almarhumah istrinya tak begitu menyukai kegilaan suaminya pada sepak bola.

“Saya sangat ingat final itu, hingga menjadi malapetaka bagi pernikahan saya untuk sementara waktu.  Ketika Wolves memenangi Piala Liga (League Cup) pada 1974, saya butuh tiga hari untuk pulang dari Wembley ke Worcestershire,” kata Plant, pada tabloid mingguan Inggris, Sunday Mercury.

Kala itu, sepulang menyaksikan final antara Wolves dan Manchester City di Wembley, London, Maret 1974, Plant memang tersesat. “Saya tidak mendapat petunjuk di mana saya berada,” tuturnya.

(Baca juga: Sejarah Piala Dunia, dari 1930 hingga 2014)

Entah apa yang membuat Plant kebingungan kala itu. Yang pasti, keadaan hatinya sangat semringah karena Wolves mengatasi City 2-1, lewat dua gol bikinan gelandang Kenny Hibbitt dan striker John Richards.

Sebagai seorang penggemar Wolves yang berkarier di panggung hiburan, Plant bisa dibilang pintar membagi waktu. Selama tur dunia yang dilalui Led Zeppelin pada 1970-an, Plant tak pernah melewatkan pertandingan Wolves.


Led Zeppelin, di masa kejayaannya.(georgianjournal.com)

Bahkan, beberapa kali ia terpaksa kembali ke Stadion Molineux untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Mangkanya, kegilaan Plant pada Wolves tak dapat diragukan lagi mengingat ia selalu punya waktu di antara padatnya jadwal manggung Led Zeppelin sebagai grup musik heavy metal nomor wahid di era 1970-an.

Selama 1970-1980, mereka melakukan banyak tur luar negeri yang melelahkan dan menciptakan tujuh album. Dan, omong-omong, ketujuh album tersebut selalu menjadi album terlaris nomor satu di Inggris dan AS, kecuali pada album Led Zeppelin IV yang menjadi album terlaris kedua di AS.

Plant akan melakukan segala cara untuk bisa menyaksikan Wolves. Dia tidak peduli siapa dia di mata masyarakat Inggris.

Melepaskan atribut rockstar yang menempel di tubuhnya untuk berangkat ke stadion, bergabung dengan puluhan ribu suporter Wolves lainnya, tanpa takut diserbu fan Led Zeppelin sebagaimana John Lennon yang ditembak mati penggemar fanatiknya.


Robert Plant, di masa kejayaannya sebagai musisi bersama Led Zeppelin.(royalbooks.com)

“Waktu Wolves memenangi Piala Liga saya bersatu dengan 15.000 suporter lainnya. Kami merokok bareng, dan melakukan semua aktivitas layaknya warga biasa. Saya baru saja melupakan fakta bahwa jika saya pergi ke suatu tempat lain di planet ini, saya harus memiliki keamanan,” ujarnya.

Benar apa yang ia bilang. Kala sedang menyaksikan Wolves, Plant terjatuh di antara kerumunan dan hampir mengalami patah kaki. “Saya tak pernah menyesal, karena kejadian buruk itu saya alami ketika Wolves mengalahkan City,” ujarnya.

Melihat Wolves bermain adalah nikmat tak terukur bagi Plant. Sebagaimana konsep kebahagiaan yang akan berujung pada ultimate cause (kerap dikaitkan dengan Tuhan), segala rumus yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, termasuk sepak bola, adalah sebab akibat.

(Baca juga: Simak Kota dan Stadion Tuan Rumah Piala Dunia 2018)

Akibat baru lahir jika ada sebab. Sebab di sana akan menjadi akibat karena adanya sebab lain. Begitu seterusnya hingga mentok pada ultimate cause.

Plant tidak pernah tahu mesti menganggap Wolves sebagai apa. “Ya, saya rasa itu agak mirip agama. Tapi saya tidak pernah membawa salib ke dalam setiap pertandingan,” katanya. 

"Ini adalah cinta akan sesuatu yang tidak perlu saya jelaskan sendiri. Saya menyukainya sampai mati,” tutur Plant. 

Artikel ini saya tulis sambil menunggu sahur, juga menikmati segudang karya Led Zeppelin. Di antara semua karya, saya terhenti pada Stairway to Heaven karena mengandung korelasi dengan konsep kebahagiaan ala Plant:

There's a lady who's sure

All that glitters is gold

And she's buying a stairway to heaven

When she gets there she knows

If the stores are all closed

With a word she can get what she came for

(Led Zeppelin, Led Zeppelin IV, 1971)

Ooh, it makes me wonder. Semoga Plant bukan wanita itu, yang mesti membeli tangga menuju surga untuk menikmati bahagia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Liga Voli Korea - Respons Merendah Mega, Sering Kena Blok Lawan Bukan karena Cedera: Memang Saya yang Kurang Bagus

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X