Granovskaia adalah tipe pembeli dan penjual di pasar tradisional. Ada barang bagus, ia akan tertarik. Biasanya barang bagus juga akan berharga mahal. Tapi, namanya juga di pasar tradisional, boleh dong menawar.
Oleh karenanya, Chelsea sering mendapat pemain bagus dengan harga murah. Contoh paling mudah adalah Thibaut Courtois, dibeli dari Genk dengan harga hanya 8 juta poundsterling.
Lalu, kalau harus menjual, maka Granovskaia juga berusaha akan mengambil untung besar, meski jualannya sebenarnya berharga di bawah harga pasaran.
Prinsip belanja Granovskaia adalah membeli pemain dengan harga di bawah nilai pasar, menjual pemain dengan harga di atas nilai pasar.
Gaya belanja Granovskaia itu sering tak sesuai dengan apa yang dibutuhkan manajer klub. Antonio Conte mendadak marah-marah, karena dirinya tak disertakan dalam diskusi sebelum menentukan pembelian pemain.
(Baca Juga: Jadi Kiper Utama Liverpool, Begini Cara Alisson Hormati Loris Karius)
Saya rasa, Conte sangat lega bisa lepas dari Chelsea dan Granovskaia.
Sekarang, mengapa Golovin bisa lepas dari genggaman Granovskaia? Sudah jelas, Golovin adalah salah satu pangeran sepak bola Rusia, yang tampil menawan bersama tim nasional selama Piala Dunia tahun ini.
Tambahan lagi, Chelsea punya satu keuntungan. Yevgeni Giner, presiden CSKA Moskva, klub asal Golovin, adalah sahabat dekat Abramovich.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Giner soal gosip pendekatan Chelsea terhadap Golovin.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar