Beberapa menit sebelum duel Bhayangkara FC versus PSM Makassar berakhir, Senin (3/12/2018) malam WIB, BolaSport.com sudah menyiapkan artikel tentang kendali juara Liga 1 2018 di tangan Persija Jakarta.
Ya, laga panas antara juara Liga 1 2017 dan tim unggulan dari timur Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, itu akhirnya berbuah 0-0.
Artinya, dari duel pekan ke-33 itu PSM Makassar hanya mendapat tambahan 1 poin, sehingga menjadi 58.
Persija tetap di puncak klasemen sementara Liga 1 2018 dengan nilai 59.
Dengan demikian, anak-anak Macan Kemayoran kini menentukan sendiri langkahnya, mau juara Liga 1 2018 atau tidak.
Persija akan menjamu Mitra Kukar pada laga terakhirnya, Minggu (9/12/2018).
Belum ada kepastian pukul berapa akan digelar, apakah 15.30 WIB atau 18.30 WIB.
Pada hari dan jam yang sama, PSM Makassar juga melakoni laga pamungkas Liga 1 2018 dengan menjamu PSMS Medan.
Untuk memastikan diri juara Liga 1 2018, Persija harus menang atas Mitra Kukar.
Dengan kemenangan, nilai akhir Persija menjadi 62.
PSM Makassar takkan mampu mengejar nilai Persija itu, meski menang atas PSMS Medan.
Persija bisa saja tetap juara Liga 1 2018 jika imbang atau kalah kontra Mitra Kukar, namun PSM Makassar juga harus gagal memetik poin penuh dari PSMS Medan.
Akan tetapi, tentu terlalu riskan bagi Persija bila tak ngotot memburu kemenangan.
Persija kemungkinan besar akan menghadapi perlawanan sangat sengit, karena Mitra Kukar terancam degradasi.
Namun, PSM Makassar juga bakal merasakan kerasnya perlawanan PSMS Medan, karena sedang berjuang lolos dari degradasi ke Liga 2.
Kenangan GBK
Persija rupanya sudah memendam rasa lebih dari sekadar juara Liga 1 2018.
Seluruh orang terkait Persija, mulai dari pemilik, pengurus, pelatih, pemain, hingga suporter fanatik Jakmania sangat menghendaki sejarah menjuarai Liga 1 2018 itu tercatat di tempat termegah dan kebanggaan bangsa Indonesia, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Sampai artikel ini dibuat, Persija baru bisa memastikan laga terakhirnya itu kemungkinan besar digelar di Stadion Patriot, Kota Bekasi.
Sebab, Stadion Utama GBK akan dipakai untuk acara keagamaan, Sabtu (8/12/2018) malam WIB.
Meski begitu, Persija masih berupaya keras agar bisa menutup Liga 1 2018 dengan indah di GBK.
Persija sudah menanti 17 tahun untuk bisa kembali menjuarai kompetisi sepak bola paling bergengsi di Tanah Air itu.
Macan Kemayoran meraih gelar kompetisi tertinggi itu tahun 2001, sekaligus menjadi trofi pertama.
Kala itu, dengan format dua wilayah hingga final, Persija tampil di Stadion Utama GBK, 7 Oktober 2001.
Hampir mirip dengan kondisi saat ini, musuh Persija dalam perebutan gelar itu adalah PSM Makassar.
Dalam duel seru yang disaksikan 60.000 penonton itu, Persija akhirnya menjadi juara setelah menekuk PSM Makassar 3-2.
Imran Nahumarury mencetak gol pertama, lalu Bambang Pamungkas memborong 2 gol berikutnya.
Sedangkan 2 gol PSM Makassar dipersembahkan Miro Baldo Bento dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Penulis yang meliput langsung keberhasilan Persija 17 tahun lalu tersebut ingat betul dan merasakan betapa meriahnya pesta yang digelar Sutiyoso, ketika itu Gubernur DKI Jakarta, di sebuah restoran terbuka dekat GBK.
Masih berbalutkan seragam oranye dan penuh peluh, seluruh pemain Persija larut dalam kegembiraan luar biasa malam itu.
Kenangan manis itulah antara lain yang sangat mendorong Persija untuk bisa kembali memakai GBK saat menjamu Mitra Kukar.
Rela Bersih-bersih
Demi GBK itulah Pelatih Persija Stefano Cugurra bahkan sampai rela melakukan apa pun, termasuk membersihkan sampah yang mungkin tersisa dari acara keagamaan sehari sebelumnya.
“Kami tahu, sebelum pertandingan ada acara di GBK, semoga kami bisa tetap bermain di keesokan harinya," ucap pelatih asal Brasil yang akrab disapa Teco itu, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Persija.id.
"Saya siap untuk bantu bersih-bersih stadion bareng Toyo, Mustaqim, dan teman-teman lainnya," janji Teco.
"Namun, memang semua harus menunggu manajemen karena mereka yang mengambil keputusan di mana kami akan bermain,” imbuh Teco.
Teco melihat tetap ada peluang bermain di GBK, karena antara acara keagamaan itu dengan jadwal bermain Persija terbentang waktu satu hari.
Teco sangat berharap timnya bisa bermain di GBK karena hanya stadion itulah yang bisa menampung animo Jakmania di laga pamungkas tersebut.
Bermain di stadion lain, apakah itu Patriot di Kota Bekasi, Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi, atau Pakansari di Kabupaten Bogor, tak cukup representatif untuk menampung Jakmania.
“Kami, baik pelatih maupun pemain, pasti berharap pertandingan terakhir bisa dimainkan di GBK karena ini penutupan musim."
"Ketika main di stadion lain, tak cukup banyak suporter yang bisa datang, kasihan mereka,” tutur Teco.
Betapa indahnya sejarah keberhasilan Persija kali ini jika gelar Liga 1 2018 itu diraih di Stadion Utama GBK yang berkapasitas 77.193 tempat duduk.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar