instagram.com/themaczman_ori/
Kemesraan SNEX dan The Macz Man di Stadion Mattoangin, Minggu (25/03/2018)
Wadah suporter PSM Makassar , The Macz Man, akan menyelenggarakan acara nonton bareng (nobar) khusus menjelang laga timnya kontra Bhayangkara FC pada pekan ke-33 Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (3/12/2018).
Nobar menjadi agenda penting yang paling dinantikan para suporter khususnya bagi mereka yang tidak menyalurkan dukungan langsung.
Termasuk baru-baru ini yang akan dilakukan oleh The Macz Man suporter fanatik PSM Makassar .
Mereka sudah menyiapkan beragam acara penting untuk mengawal perjuangan timnya pada sisa kompetisi musim ini.
(Baca juga: Pada Usia 90 Tahun, Pentolan The Jak Mania Minta Persija Dengarkan Aspirasi Fan )
Sebab, saat ini klub berjulukan Juku Eja itu sedang mengemban misi meraih gelar juara Liga 1 2018 .
Untuk itu The Macz Man menyiapkan nobar yang menjadi agenda wajib setiap PSM berlaga.
VIDEO
Demi meramaikan acara nobar, The Macz Man mendatangkan bintang tamu khusus untuk memanjakan para fan.
Nobar tersebut menjadi yang terakhir di musim ini lantaran pada pertandingan selanjutnya PSM Makassar bakal menjamu PSMS Medan di Stadion Mattoangin.
(Baca juga: Berita Liga 1 2018 - Stefano Cugurra Tak Terbebani Target The Jak Mania untuk Jadi Juara )
Nantinya acara nobar akan diselenggarakan di Foodcourt Pasar Segar sebagai tempat yang telah disiapkan oleh panitia.
Informasi selengkapnya dapat melihat pada akun instagram @themaczman_ori.
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST
Komentar