Wugi Fahrul Rozak menyesali perbuatannya, ikut mengeroyok Ricko Andrean di tribun utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, 22 Juli 2017, dalam laga Persib Bandung versus Persija Jakarta.
Wugi mengaku cuma ikut-ikutan karena terprovokasi oleh sejumlah orang yang sudah memukuli Ricko sebelumnya.
"Waktu kejadian saya di tribun bawah, saya mendengar ada teriakan The Jak, The Jak," ujar Wugi.
Pria berusia 19 tahun ini pun langsung beranjak dari tempat duduknya yang berjarak sekitar 15 meter dari lokasi keributan.
Wugi langsung naik ke pagar pembatas tribun.
Wugi mengatakan, saat dirinya menghampiri Ricko, kondisi korban sudah babak belur dipukuli sejumlah bobotoh.
Meski demikian, tanpa rasa iba Wugi turut menghajar Ricko.
"Saya melihat korban lagi dipukulin. Pas lagi diseret, saya ikut nendang di dadanya," ucap Wugi.
Wugi mengira Ricko sebagai anggota The Jakmania, sehingga dia turut serta dalam aksi pengeroyokan itu.
"Saya enggak tahu ternyata Ricko juga bobotoh," kata Wugi.
Padahal pada saat pengeroyokan Ricko sempat menunjukkan Kartu Tanda Penduduknya sambil terus meneriakkan “Saya orang Bandung. Saya orang Bandung” dalam Bahasa Sunda.
(Baca juga: Parah, Ternyata Pasca Mengeroyok Ricko Andrean Pelaku Sempat Posting Begini di Facebook)
Wugi tertangkap setelah polisi melacak postingan Facebook-nya mengenai pengeroyokan Ricko.
Wugi pun dijerat Pasal 170 Ayat 2 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman 12 tahun penjara.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar