19 vs PSS Sleman, Sabtu (12/8/2017).
Kelompok suporter yang berdiri di tribun selatan ini menamai diri mereka Brigata Curva Sud ini memang kini sedang terkenal dan pernah dinobatkan sebagai suporter terbaik se-Asia.
Di balik atraksi koreografi yang ciamik tersebut ada sebuah cerita tentang bagaimana proses di balik layar.
Salah satu admin BCS sebut saja Elang mengatakan, “Ide setiap koreografi ditentukan sesuai dengan momentum yang akan berlangsung saja, yaa nggak jauh dari PSS, BCS bahkan kabupaten Sleman.”
Setiap koreografi yang dipertunjukkan PSS Sleman selalu mengandung arti dan sesuai dengan momentum pada saat bertanding.
Misalnya, ketika laga uji coba Timnas Indonesia U-19 vs PSS Sleman, Sabtu (12/8/2017), BCS menampilkan koreografi khusus untuk PSS Sleman yang sedang memperingati satu tahun meninggalnya alm. Supardjiono (manajemen PSS).
(BACA JUGA: Merinding! Koreografi Dukungan Supporter PSS Sleman Jika Dilihat dari Atas. Seperti Hologram!)
Rekan Elang, Salak (nama samaran) mengatakan “awalnya kami buat pola yang sederhana, kini sudah ada divisi khusus yang fokus untuk koreo.”
“Tidak ada keahlian khusus untuk bisa membuat koreo, kalau dulu hanya coba-coba, tapi makin kesini, kami makin serius,” kata Salak.
Meskipun kelompok BCS ini tidak mempunyai ketua, keputusan untuk membuat koreo yang seperti apa tetap diputuskan melalui forum BCS.
Masih ingat koreografi BCS empat dimensi yang membentuk kepala burung elang saat pembukaan Piala Presiden 2017?
Koreo ini hanya dibuat dalam waktu tidak lebih dari satu minggu.
“Kalau pas burung elang itu hanya lewat diskusi ngobrol santai aja, pengerjaannya kalau tidak empat ya lima hari waktu itu,” kata Salak.
Iuran Sukarela
Koreografi yang ciamik tentu tidak lepas dari biaya yang besar mengingat BCS sendiri mengangkat prinsip Mandiri Menghidupi untuk PSS Sleman.
“Setiap akan melakukan koreografi BCS biasa memakan biaya sekitar Rp 5 -10 juta,” kata Salak.
Untuk mengatasi kekurangan dana, setiap anggota BCS biasanya dikenakan biaya tambahan dari harga tiket normal tribun selatan.
(BACA JUGA: HOME Timnas Brigata Curva Sud Naikkan Harga Tiket Laga Uji Coba Timnas Indonesia U-19 vs PSS Sleman)
Selain itu, setiap anggota BCS juga terkadang ada yang menyumbangkan iuran sukarela untuk menutupi kekurangan biaya.
“Semua dilakukan secara spontan, tidak butuh keahlian khusus, kami belajar dari pengalaman” Kata Salak.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribun Jogja |
Komentar