"Kekalahan pada level yang tidak terduga sebelumnya dapat diraih, adalah sebuah kehormatan" tulis Gus Dur.
Bagaimana pun timnas Swedia tetap pulang membawa kebanggan pada publik Swedia ketika itu. Pasalnya dalam laga itu, Swedia telah menampilkan raihan usaha yang luar biasa.
Mantan presiden Mesir Husni Mubarak, pernah mengadakan hari libur Nasional untuk merayakan keberhasilan timnas Mesir menahan imbang skuat Belanda yang tampil dengan formasi penuh.
Menahan timnas Belanda bukan perkara mudah saat itu. Timnas Mesir dianggap melakukannya dengan sangat baik.
Tulisan Gus Dur mengingatkan kita bahwa kemenangan bukanlah hal utama dalam sepak bola. Ssebut saja performa timnas Indonesia U-22 pada ajang SEA Games yang takluk dari tuan rumah Malaysia dengan skor tipis 0-1.
Publik Indonesia tetap berbangga atas raihan medali perunggu pada cabang sepak bola putra SEA Games 2017.
Menurut Gus Dur, Piala Dunia 1994 memberikan suasana pragmatis yang mementingkan kemenangan. Di sisi lain, tim- tim underdog seperti Rumania, Swedia, dan Mesir justru menunjukkan kualitas perjuangannya, meskipun akhirnya tetap kalah.
Timnas Indonesia U-19 akan berlaga dalam ajang pertandingan Piala AFF U-19 melawan Fillipina pada penyisihan Grup B.
Indonesia Vs Fillipina akan diselenggarakan di stadion Thuwunna, Yangon pada Kamis (7/9/2017).
Bila mengingat tulisan- tulisan Gus Dur, kebanggaan merupakan modal yang sangat penting bagi timnas Indonesia U-19 dalam melakoni laga- laga selanjutnya.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | kompas.com, gusdurian.net |
Komentar