Manajer Madura United Haruna Soemitro harus di usir wasit dari arena pertandingan dalam laga PS TNI kontra Madura United, senin (18/9/2017) malam.
Madura United akan melayangkan surat protes atas insiden yang terjadi di babak kedua dalam laga yang dimenangkan Madura United dengan skor 3-2 itu.
Surat protes itu dibuat karena mereka tak terima keputusan wasit asing yang telah mengusir manajer keluar lapangan dan kartu merah kepada Guntur Ariyadi dalam pertandingan yang digelar di Stadion Pekansari, Bogor itu.
Surat protes tersebut dialamatkan pada PSSI dan PT LIB yang berisi tentang protes mereka terhadap kepemimpinan wasit asing Rysbek Shekerbekov.
(Baca Juga: Netizen Kembali Apresiasi Kepemimpinan Wasit Asing di Laga PS TNI Vs Madura United)
Full Time
— Madura United FC (@MaduraUnitedFC) September 18, 2017
PS TNI (2) Vs Madura United FC (3)#Maduraunited #Madurabisa #Madurabersatu pic.twitter.com/CcPNAQQ6Rt
Selain itu, dua asisten wasit, yakni Nuraly Abdunabiev dan Eldos Murzabekov juga disorot.
Hal itu disampaikan langsung oleh Haruna Soemitro Manajer Madura United, usai pertandingan.
"Madura United akan sampaikan nota protes atas kepemimpinan wasit malam ini. Nota protes karena adanya kartu merah untuk Guntur dan pengusiran Manajer," kata Haruna Soemitro dilansir dari tibunnews surya malang.
Seperti diketahui, pada babak kedua, insiden mewarnai laga PS TNI Vs Madura United.
Insiden melibatkan pemain belakang Madura United Guntur Ariyadi dan Erwin Ramdani gelandang PS TNI.
Ujungnya, Guntur Ariyadi harus mendapat kartu merah karena terlihat menginjak Erwin, sementara Erwin mendapat kartu kuning karena dinilai sengaja melakukan tekel dan menjepit kaki Guntur.
Tak berhenti di situ, melihat pemainnya mendapat kartu merah, Manejer Madura, United Haruna Soemitro, naik pitam dan protes ke wasit.
Akibatnya, Madura United harus kehilangan Guntur dan tampil tanpa didampingi manajer karena Haruna diusir wasit.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar