Hari ini, 7 Oktober 2017 tepat 16 tahun lalu, 2001 merupakan tahun dimana yang spesial bagi Persija Jakarta.
Persija Jakarta menjuarai Ligina VII (Liga Bank Mandiri 2001) dengan menaklukan PSM dengan skor 3-2.
Dalam laga tandang Persija Jakarta ke markas Sriwijaya FC, di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu (7/10/2017), Jakmania nostalgia akan prestasi Persija Jakarta.
Ya, mereka kembali memviralkan momen bahagia dan penuh sejarah Persija Jakarta 16 tahun silam.
(Baca Juga: Ditawari Masuk Partai Politik, Ini Jawaban Indra Sjafri)
Beredar moment-moment indah yang di unggah oleh Jakmania di media sosial, seperti Instagram.
Mereka seolah-olah kangen dan rindu dengan prestasi gemilang Persija Jakarta di masa lalu.
Mulai dari sejumlah Jakmania yang ikut merayakan di Stadion GBK hingga mandi di kolam yang berada di bundaran Hotel Indonesia.
Foto Jakmania mandi di Bundaran HI.
Video kenangan ketika Persija meraih gelar juara Liga Bank Mandiri 2001.
Pertandingan yang disaksikan langsung oleh Presiden kelima Megawati Soekarnoputri kala itu, berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ketika pertandingan baru berjalan tiga menit, Persija langsung membuat kejutan dan unggul lebih dulu melalui gol Imran Nahumarury.
Terciptanya gol Persija disebabkan oleh kesalahan kiper PSM, Hendro Kartiko karena bola tendangan Bambang Pamungkas dari sisi kiri di luar kotak penalti lepas dari pelukannya.
Akibatnya, Imran dengan tenang menyambut bola muntah dan membobol gawang Hendro Kartiko, 1-0 untuk keunggulan Persija.
Bambang Pamungkas hampir saja memperbesar keunggulan Persija pada menit ke-29', ketika menyambut tendangan bebas Luciano Leandro, tapi wasit menganulir gol tersebut karena salah satu pemain Persija, Gendut Doni sudah berada dalam posisi offside.
Bahkan pemain yang akrab disapa Bepe itu sempat ditandu keluar lapangan karena kaki Ortisan Salosa mendarat di wajahnya saat berebut bola di depan gawang Hendro Kartiko.
Kemudian wasit yang jeli melihat Bepe secara sengaja menjatuhkan diri di dalam kotak penalti, sehingga pemain penyerang tersebut diganjar kartu kuning.
Menjelang akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-43', Bambang Pamungkas akhirnya memperbesar keunggulan Persija menjadi 2-0.
Bepe yang melakukan serangan seorang diri dari sisi kanan lapangan, dengan ketrampilan tinggi mencetak gol melalui tendangan voli lewat kaki kiri berhasil menusuk ke gawang Hendro Kartiko.
Skor 2-0 pun bertahan hingga wasit meniup peluit tanda usainya babak pertama.
Ketika pertandingan babak kedua baru berjalan sekitar dua menit, Bambang Pamungkas seperti ingin membuktikan diri sebagai penyerang nasional, ia berhasil mencetak gol kedua yang menjadi Persija memperbesar keunggulan 3-0.
Berawal dari serangan sisi kanan kotak penalti oleh Gendut Doni, Bambang yang berdiri berdiri bebas tanpa kesulitan untuk memanfaatkan umpan Gendut.
Lalu, menit ke-63, PSM berusaha memperkecil ketinggalan menjadi 1-3 melalui gol Miro Baldo Bento dari titik penalti.
Hukuman penalti untuk PSM berawal dari pelanggaran oleh pemain belakang Persija Nuralim yang menjatuhkan Kurniawan saat akan menerobos masuk ke jantung pertahanan Persija.
Menit ke-73, Kurniawan mencetak gol kedua PSM, tapi gol Kurniawan yang menyambut bola mental dari kiper Mbeng Jean dianulir oleh wasit,.karena sudah dalam posisi offside.
Keputusan wasit ini sempat diptotes keras Kurniawan dan kapten PSM Carlos De Mello.
Pada menit ke-77, Kurniawan benar-benar mencetak gol kedua PSM untuk memperkecil ketinggalan menjadi 2-3 setelah melakukan serangan tajam ke sisi kiri gawang Mbeng Jean.
Dua menit menjelang laga usai, Bepe hampir saja memperbesar keunggulan Persija, tapi tendangannya terlalu melebar di sisi kiri gawang Hendro Kartiko.
Meski lebih banyak mengambil inisiatif melakukan serangan pada menit-menit terakhir, PSM gagal menyamakan kedudukan.
Hingga laga usai, skor 3-2 diamankan Persija untuk memenangkan pertandingan melawan PSM.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | instagram.com, forzajakarta.blogspot.com |
Komentar