Fisioterapis skuat PSS Sleman mendapatkan perlakuan tak terpuji oleh seorang oknum ofisial Cilegon United.
Ia mendapatkan tandukkan keras dari oknum tersebut. Tandukkan keras yang mengarah ke muka itu mendarat tepat di pelipis si Fisioterapis PSS Sleman.
Peristiwa ini terjadi dalam laga babak 16 besar Liga 2 antara Cilegon United Vs PSS Sleman, di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Jumat (6/10/2017).
Video detik-detik saat oknum official Cilegon United melakukan tandukan mautnya ini beredar luas di kalangan netizen.
Video itu diunggah oleh pemilik akun twitter @ycamdg, Minggu (8/10/2017).
(Baca Juga: Edy Rahmayadi Tunjuk Irfan Bachdim Perkuat Timnas U-22 Indonesia di Ajang Asian Games 2018?)
"Perlakuan seperti ini dari official Cilegon United pada fisioterapis PSS harusnya dapat hukuman kan ya," tulis @ycamdg memberikan keterangan pada videonya.
Dalam video ini terlihat, si Fisioterapis PSS Sleman yang membawa tas berjalan di pinggir lapangan kemudian di tanduk oleh ofisial CIlegon United.
Awalnya ia terlihat terlibat pembicaraan, tiba-tiba orang yang diduga official Cilegon United ini datang menghampiranya lalu melayangkan tandukkan keras tepat di dahinya.
Ia kemudian tersungkur di lapangan menahan sakit.
Berikut cuplikan videonya.
Perlakuan seperti ini dari official Cilegon United pada fisioterapis PSS harusnya dapat hukuman kan ya @pssi__fai @Liga2Match @gsdewabroto pic.twitter.com/KOZuHiAcGJ
— Michael Yesse (@ycamdg) October 8, 2017
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Cilegon United.
PSS Sleman akan melaporkan tindakan brutal yang diterima fisioterapis mereka, Sigit Pramudya.
Sigit mendapat pemukulan dari beberapa pemain, official dan penonton tuan rumah.
Bahkan, fisioterapis asli Sleman tersebut disiksa di dalam sebuah ruangan hingga babak belur.
Atas tindakan tak manusiawi tuan rumah Cilegon United itu, manajemen telah meminta Sigit melakukan visum.
"Dia mengalami luka sobek di dahi. Memar di bagian wajah dan badan karena ditendang serta dipukuli. Ini jelas melanggar sportivitas" kata manajer operasional PSS Sleman Rumadi.
Dijelaskan Rumadi, kejadian itu bermula ketika Sigit yang akan kembali ke bench sempat menggoyangkan jaring gawang Cilegon. Melihat hal tersebut, tuan rumah berang.
Tanpa ada apapun, Sigit dihadang suporter lawan, dipukul pemain Cilegon hingga terjatuh.
Rumadi awalnya tidak terlalu khawatir karena Sigit dibawa polisi ke ruangan di stadion.
"Ternyata dimasukan di ruangan Panpel dan dipukuli. Saya tidak habis pikir, ini kan sudah keterlaluan," kata Rumadi memprotes.
Meski kondisi Sigit berangsur membaik, Rumadi mengatakan jika trauma yang dirasakan mantan fisioterapis Persib Bandung itu sulit dilupakan.
"Trauma psikologis sangat mahal dan berat. Kalau fisik mungkin masih bisa diobati," kata Rumadi.
Kejadian lain juga menimpa pemain PSS Sleman yang berada di benc. Mereka sempat mendapat hal tidak menyenangkan, seperti semburan gas air mata oleh polisi yang sengaja diarahkan ke PSS Sleman.
Menurut Rumadi, tindakan tersebut adalah upaya tuan rumah untuk meraih kemenangan dengan menghalalkan segala cara.
"Kami akan laporkan kejadian itu. Ini juga jadi pelajaran untuk semuanya," tutup Rumadi.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | jogja.tribunnews.com |
Komentar