Seorang penjual kaus dan atribut Persib Bandung di kawasan Stadion Sidolig, Bandung, mengeluh barang yang ia jual tidak selaris tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu dikarenakan adanya penurunan prestasi Persib Bandung di Liga 1, yang akhirnya berimbas pada penjualan kaus dan atribut Persib.
"Nggak selaris musim lalu. Kalau (Persib) menang yang beli kaus atau atribut banyak," kata Anggi, penjual atribut Persib di Stadion Sidolig, Senin (27/11/2017) dikutip BolaSport.com dari Tribun Jabar.
Menurut Anggi, apabila penjualan jersey sedang ramai, dalam satu bulan ia bisa mengantongi Rp 1-2 juta.
(Baca Juga: Madura United Resmi Perpanjang Kontrak Sayap Timnas di Piala AFF 2016)
Namun, pada tahun ini, Anggi hanya mendapatkan sekira Rp 200 ribu sebulan.
"Musim tanding berikutnya pasti ganti desain kaus tim, saya juga sebagai penjual otomatis mengikuti desain baru. Sisa kaus desain lama jadi nggak laku," ujar Anggi.
Hal serupa juga dialami oleh penjual kaus Persib lainnya, Diah (49). Ia sudah berjualan di Stadion Sidolig sejak tahun 1999.
Tetapi, baru beberapa tahun ini ia merambat berjualan kaus Persib.
"Dulu, saat Persib Bandung mainnya bagus sebulan saya dapat untung Rp 500-700 ribu. Sekarang enggak laku sama sekali," kata Diah.
| Editor | : | Stefanus Aranditio |
| Sumber | : | jabar.tribunnews.com |
Komentar