Aremania mengenang tragedi yang terjadi di Sragen pada 19 Desember 2015.
Tragedi tersebut menewaskan dua orang aremania, Eko Prasetyo dan Slamet.
Peristiwa yang terjadi dua tahun lalu menjadi duka mendalam bagi keluarga Aremania.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng, Eko Prasetyo dan Slamet tewas diserang oleh oknum Bonek di Sragen pada 19 Desember 2015 pagi.
Saat melintas ternyata berpapasan dengan rombongan Bonek yang juga akan menuju ke Sleman untuk menyaksikan laga kedua grup E babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman antara Arema Cronus melawan Surabaya United, malam ini.
(Baca Juga: Para Bintang Jadi Malaikat Sehari di Rumah Sakit, Instagram Manchester United Diserbu Netizen dengan Kata Ini)
Ratusan Bonek yang menaiki empat truk kemudian turun melempari batu ke arah bus suporter Aremania. Satu orang suporter Aremania, Eko Prasetyo, 30, ditarik keluar bus dan dipukuli dengan batu. korban luka parah di bagian kepala dan tewas di tempat kejadian.
Kasat Sabhara Polres Sragen AKP Hartono, memaparkan ada tujuh orang anggota Aremania termasuk supir menggendarai Suzuki Carry, juga diserang rombongan Bonek yang menumpang truk.
Semua rombongan Arema berlari tunggang langgang menghindari serangan Bonek namun nahas, si supir, Slamet yang mengenakan kaus Arema, ditarik Bonek dan dihajar dengan kayu bambu.
Slamet sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen. Sayang, dalam perjalanan menuju rumah sakit, Slamet tewas.
Saat kejadian tersebut, pihak kepolisian lantas mengambil tindakan mengamankan bonek dan barang bukti.
Mengenang peristiwa duka dua tahun yang lalu, salah satu Aremania, Joe Chandra Briliant, mengunggah foto di Twitter yang menggambarkan ikatan pita hitam di lengan.
Menggenang mas Eko karo pak Slamet
— Joe Chandra Briliant (@AndraGokiel) December 19, 2017
Menolak lali tragedi SRAGEN.. 19Des15 pic.twitter.com/79wfakdEhq
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | twitter.com/AndraGokiel |
Komentar