Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PBSI Unggah Foto Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Podium German Open 2018, Netizen Malah Komentari Aturan Baru BWF

By Any Hidayati - Senin, 12 Maret 2018 | 11:48 WIB
Pasangan ganda putra nasional, Fajar Alfian (kanan)/Muhammad Rian Ardianto, berpose di atas podium runner-up bersama juara turnamen Jerman Terbuka 2018, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Minggu (11/3/2018).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra nasional, Fajar Alfian (kanan)/Muhammad Rian Ardianto, berpose di atas podium runner-up bersama juara turnamen Jerman Terbuka 2018, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, Minggu (11/3/2018).

Aturan servis baru dengan ketinggian maksimal 115 centimeter (cm) dari atas permukaan lapangan kembali menelan korban pada turnamen German Open 2018 setelah pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, mengaku sempat kehilangan konsentrasi.

Fajar yang berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto gagal menjuarai German Open 2018 setelah dikalahkan wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, pada laga final, Minggu (11/3/2018).

Fajar/Rian yang merupakan unggulan ketujuh tersebut kalah dengan skor 16-21, 18-21 dalam waktu 38 menit di Innogy Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman.

Pada Senin (12/3/2018), akun Instagram resmi PBSI mengunggah foto Fajar/Rian saat berdiri di podium German Open 2018.

(Baca Juga: Ini Pernyataan Resmi Pacific Caesar Surabaya Setelah Dianggap Kalah WO Saat Playoff IBL 2017/18)

Akun @badminton.ina pun menjelaskan sedikit tentang pertandingan final ganda putra tersebut termasuk soal kekecewaan Fajar dengan aturan servis 115 cm.

Berdasarkan regulasi baru Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF), servis tidak boleh lebih dari 115 cm dari permukaan lapangan.

"Dari pertama sudah enak banget mainnya, tetapi karena servis saya dinyatakan fault, konsentrasi saya jadi buyar," ujar Fajar, dikutip BolaSport.com dari keterangan foto @badminton.ina.

 

(German Open 2018) Ditundukkan Wakil Jepang, Fajar/Rian Jadi Runner Up . . Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto belum berhasil meraih gelar di ajang German Open 2018 BWF World Tour Super 300. Dalam pertandingan final yang berlangsung di Innogy Sportshalle, Fajar/Rian dikalahkan Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), dengan skor 16-21, 18-21. . Ini merupakan kekalahan keempat Fajar/Rian dari pasangan Jepang tersebut. Fajar/Rian yang grafik penampilannya sedang menanjak usai menjuarai Malaysia Masters 2018, sebetulnya telah membuka peluang untuk kembali memetik gelar di turnamen ini. . Di game pertama mereka sudah memimpin perolehan skor hingga 10-7, namun servis Fajar dinyatakan fault oleh hakim servis sebanyak empat kali. Hal ini langsung mempengaruhi permainan Fajar/Rian yang merupakan unggulan ketujuh. . Fajar/Rian tak dapat menguasai keadaan dan tak dapat mengatasi perlawanan Inoue/Kaneko, bahkan gagal mengembalikan bola-bola yang terlalu sulit. . Di game kedua, Fajar/Rian mencoba bangkit dan unggul jauh 11-6 di interval. Servis Fajar lagi-lagi disalahkan oleh hakim servis. Hal ini kembali mempengaruhi permainan pasangan Indonesia ini. Servis Fajar dinyatakan salah sebanyak lima kali di pertandingan ini. . “Dari pertama sudah enak banget mainnya, tetapi karena servis saya dinyatakan fault, konsentrasi saya jadi buyar. Saya jadi memikirkan bagaimana supaya servisnya tidak di-fault. Di game kedua juga sudah memimpin jauh, tapi waktu di-fault lagi, ini pengaruhnya besar buat saya,” ucap Fajar yang tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. . “Seandainya servis saya salah, kenapa dari babak pertama tidak ada yang menyalahkan? Sejak babak pertama, servis saya baru sekali dibilang fault. Kalau dari awal kan saya jadi bisa belajar, tapi di fault nya di final begini mana bisa belajar di pertandingan final?” tambahnya. . Selengkapnya di badmintonindonesia.org. . #BadmintonIndonesia #Badminton #Bulutangkis #GermanOpenSuper300

A post shared by Badminton Indonesia (@badminton.ina) on

Pernyataan tersebut pun mendapat tanggapan senada dari para netizen yang memenuhi kolom komentar unggahan tersebut.

"Berarti beda hakim servis, beda lagi pandangan nya. Ini yg bahaya nihm makanya bwf harus pake teknologi," tulis akun @irwann_san.


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : instagram.com/badminton.ina
REKOMENDASI HARI INI

Pratama Arhan Telat, Rafael Struick di Fase Gugur, Beda Jadwal 7 Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X