Akibat bentrokan yang terjadi di salah satu wilayah di Solo, satu bonek harus meregang nyawa.
Insiden yang menewaskan seorang bonek berawal saat rombongan suporter Persebaya ini melintas di Kota Solo, Jumat (13/4/2018) tengah malam.
Puluhan pemuda mencegat rombongan bonek yang lewat dari arah Kartasura (barat).
Saat rombongan bonek yang menumpang truk melintas, aksi saling lempar batu pun terjadi.
Aksi saling lempar batu itu terjadi di sekitar pertigaan Kleco, tepatnya di depan Pasar Kleco, Jl Slamet Riyadi, Jumat sekitar pukul 23.45 WIB.
Pantauan TribunSolo.com, beberapa kali aksi lempar batu terjadi saat rombongan bonek melintas secara terpisah.
Meski ada sejumlah petugas kepolisian dan anggota linmas, aksi lempar batu tak terhindarkan.
Belum diketahui apa penyebab pasti aksi lempar batu terjadi.
Padahal sebelum kejadian ini berlangsung, ada aksi solidaritas yang dilakukan oleh warga Solo untuk bonek.
Pada pukul 22.00 WIB, Paguyuban Warga Katosuro (PAWARTOS), berbagi snack bagi bonek yang lewat.
Akibat bentrok tersebut, satu bonek harus kehilangan nyawanya, satu lagi kritis, dan sembilan bonek lainnya menjalani rawat jalan.
Pasca insiden ini, tampaknya Persebaya siap melakukan langkah drastis dengan menghapuskan budaya estafet.
Estafet truk atu kerap disebut estafet saja berarti berpindah-pindah truk yang sesuai tujuan sepanjang jalan.
Cara ini merupakan budaya yang telah lama dilakukan bonek untuk meminimalisir biaya kala mendukung Persebaya Surabaya dalam laga away.
Keinginan untuk menghapuskan cara ini diungkapkan Persebaya Surabaya dalam akun Instagram resminya.
Selain mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu bonek pascainsiden di Solo, Persebaya juga mengajak pendukungnya untuk mempertimbangkan kembali dan mengkaji ulang budaya estafet.
Tampaknya banyak pula warganet yang sepakat untuk menghapuskan budaya ini:
@doelkholiq87 "Itu memang budaya, itu memang tradisi, tapi dari cara itu juga banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi seperti jarah, malak, dll. Memang tidak semua peserta estafet bersifat seperti itu, tapi hampir dari semua tragedi berasal dari cara tersebut. #stopestafet @officialpersebaya demi mengubah pandangan masyarakat terhadap kita"
@satutekadku "Wes reeek mandeko Estafet, akeh penyusup, preman sing niat kerjo gawe klambi bonek... Cukup korban terakhir. Emanen nyowomu (sudah reek berhentilah estafet, banyak penyusup, preman yang niat kerja menggunakan baju bonek. cukup korban terakhir. Sayang nyawamu.)"
(Baca Juga: Isco, Anak Tiri yang Nyaris Sempurna bagi Real Madrid)
@ekowawan86 "Bagaimanapun estafet gak aman,,,lebih aman dengan akomondasi berbayar."
@al_jehezkielI "Yaaa mungkin bisa dicegah lebih baik gak ada estafet berangkat pulang resiko keciL..sbab estafet banyak skali resiko nyawa melayang selama persebaya berLaga terhitung tiap kali slalu ada korban meninggal"
@kubay91 "Banyak yang memanfaatkan estavetan sebagai ajang kriminal, jadi kasian mereka yang bener2 klub kebanggaan. Pihak keaamanan juga menurut saya lalai, tidak ada antisipasi pergerakan massa yang nantiny berujung sweeping."
@novtori "Estafet mang jd tradisi tp klo estafet mudah dimasuki orang yg niatnya kerja/mencuri, tradisi estafet dihilangkan saja dengan cara di koordinator... Mungkin bsa dsewakan truk dengan biaya yg murah biar tidak mudah dimasuki oknum yg mencemarkan nama baik bonek"
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com, Instagram/officialpersebaya |
Komentar