Anggota Bonek yang meninggal dalam bentrokan di Solo ternyata akan berulang tahun yang ke-17 pada Senin (16/4/2018).
MP, anggota Bonek yang meninggal di Solo, menjadi korban dalam aksi lempar batu yang terjadi usai laga Persebaya Vs PS Tira.
MP awalnya pamit pada sang ibu, Mariana, untuk menyaksikan Persebaya berlaga di Bantul, D.I.Yogyakarta.
Dengan berat hati, sang ibu melepas anaknya pergi meski dengan berat hati.
"Padahal sudah dilarang untuk berangkat. MP bilang, "Ini yang terakhir Ma, habis itu tidak lagi."," ucap Mariana dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
Dan benar saja, itu adalah kali terakhir MP bisa menyaksikan Persebaya bertanding bersama Bonek.
Sebab, MP harus meregang nyawa karena menjadi korban bentrokan dengan warga Solo saat perjalanan kembali ke Surabaya, Sabtu (14/4/2018).
Ada kisah tragis di balik meninggalnya MP.
(Baca Juga: Merinding! Begini Firasat Orang Tua Bonek yang Tewas dalam Bentrokan di Solo)
Pemuda yang masih berstatus sebagai pelajar kelas 2 SMA ini akan berulang tahun yang ke-17 pada Senin (16/4/2018).
Dengan mata sembab dan raut wajah sedih, Mariana menuturkan bahwa sang putra kan memasuki usia 17 tahun Senin esok.
"MP hari Senin ulang tahun," kata Mariana singkat.
Tak sempat merayakan pergantian usia, MP harus dipanggil oleh Yang Maha Esa.
Bambang Sudiyo, Pakde dari MP, mengatakan bahwa keponakannya pernah meminta hadiah spesial sebagai kado ulang tahun.
(Baca Juga: Mencekam! Begini Kesaksian Teman Satu Truk Bonek yang Meninggal Akibat Bentrokan dengan Warga)
"MP kan hari Senin ulang tahun, dia minta dibelikan baju Bonek," tutur Bambang.
Permintaan MP itu menunjukkan kecintaannya kepada Bonek yang senantiasa mendukung Persebaya di mana pun mereka berlaga.
Bahkan, MP menemui ajalnya saat bersama Bonek setelah memberikan dukungan kepada Bajul Ijo.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar