Arema FC tengah dirundung duka yang amat mendalam. Selain mengawali musim 2018 dengan buruk, klub berjulukan Singo Edan juga kehilangan dua suporter setia mereka.
Semua mencapai puncaknya ketika insiden kericuhan penonton terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (19/4/2018) malam.
Akibat peristiwa tersebut, satu Aremania meninggal dunia.
Korban meninggal dunia tersebut atas nama Dimas Dhuha Romli.
Sontak hal itu memberikan shock theraphy yang luar biasa mengejutkan bagi manajemen dan pemain Arema FC.
Bahkan pembina Arema FC, Agoes Soerjanto menyebut bahwa insiden ini sebagai musibah bersama.
(Baca Juga: Menpora Isyaratkan Akan Turun Tangan pada Kasus Kericuhan di Kanjuruhan)
"Hati kami merasa sangat hancur ketika mendengar ada kabar Aremania yang meninggal dunia," kata Agoes.
Selain itu, Agoes Soerjanto juga memastikan bahwa manajemen Arema FC akan bertanggung jawab penuh atas insiden ini, termasuk untuk para korban yang masih dirawat.
"Kami sudah berupaya untuk memberikan bantuan terbaik kepada korban yang meninggal. Tetapi, Tuhan berkehendak lain," kata Agoes pada Kamis (19/4/2018), seperti yang dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
Tak sampai di situ, Agoes menambahkan bahwa manajemen masih terus memberikan kesempatan kepada korban yang belum melapor untuk segera melapor.
(Baca Juga: Ketum Jakmania Sambangi Dua Pentolan Suporter PSIS, Ada Apa Ya?)
Hal ini bertujuan agar mereka bisa mendapat perawatan yang baik.
"Kami siap bertanggung jawab semaksimal mungkin. Bahkan, kami memastikan akan bertanggung jawab sampai para korban ini pada proses penyembuhan hingga benar-benar sembuh total," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar