Manajemen Arema FC secara terbuka mengakui bahwa telah terjadi kelalaian pada pertandingan Arema FC vs Persib Bandung, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018).
Hal itu menyebabkan kericuhan yang memakan ratusan korban dari pihak suporter tidak dapat diredam.
CEO Arema FC, Iwan Budianto, menyebut bahwa ada kelalaian dari manajemen dan panpel atas insiden tersebut.
"Kami akui ada kelalaian dalam penanganan insiden tersebut sehingga menimbulkan korban jiwa," ujar Iwan Budiyanto dikutip BolaSport.com dari laman Surya Malang, Kamis (19/4/2018).
(Baca Juga: Menpora Isyaratkan Akan Turun Tangan pada Kasus Kericuhan di Kanjuruhan)
Oleh karena itu, secara terbuka dirinya meminta maaf kepada Aremania atas apa yang terjadi.
"Untuk itu, kami memohon maaf atas tindakan match steward yang mungkin melebihi batas wajar," kata Iwan menerangkan.
Lebih lanjut, Iwan Budianto menambahkan bahwa kelalaian yang dimaksud penanganan juga dari sisi persiapan sebelum pertandingan.
(Baca Juga: Seluruh Elemen Arema FC Berduka, Ini yang Dikatakan Pembina Singo Edan)
Ia menyebut panpel dan manajemen belum maksimal dalam mempersiapkan semuanya. Sehingga ketika ada insiden seperti itu tim keamanan gagal menenangkan massa.
"Kami akan evaluasi semuanya. Termasuk juga match steward yang bertindak berlebihan akan kami berikan sanksi," ucap Iwan.
"Sebab, untuk kami di sini dari panpel bertanggung jawab semuanya termasuk juga terkait pengamanan," kata petinggi manajemen Arema FC ini.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar