Forum Aremania Kampus (FAK) menggelar acara deklarasi damai di Universitas Islam Malang, Sabtu (7/7/2018).
Dari Kampus untuk Bumi Arema, itu tajuk acara aksi damai yang dilakukan wadah suporter skuat Singo Edan, julukan Arema FC, yang terselenggara pada Sabtu (7/7/2018) malam.
Demi ingin menciptakan suasana kondusif yang berada di Kota Malang, wadah suporter klub kebanggaan Kera Ngalam itu akhirnya menginisiasi acara ini.
(Baca juga: Kontraknya Tak Diperpanjang Klub asal Manchester, Penyerang Thailand Ini Pilih Pulang Kampung)
Deklarasi ini dihadiri sejumlah pihak di antaranya Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Inf Nurul Yakin, dan Sekda Kota Malang, Wasto.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Lalu ada pula tokoh dari Kota Malang seperti Ade D'Kross, Anto Baret, dan juga para sesepuh Aremania serta perwakilan organiasi masyarakat (Ormas).
Ade D'Kross bahkan mengaku senang dengan gagasan wadah suporter Arema FC itu.
Ade D'Kross selaku tamu yang hadir dalam acara ini mengatakan, kegiatan yang digagas rekan-rekan FAK ini menjadi hal yang positif.
(Baca juga: Lakoni Partai Tandang Kontra Persigo Semeru FC, Brajamusti Tur ke Lumajang)
Dia mengingatkan perihal perjuangan arek-arek Malang dalam menjaga kondusivitas dan keamanan, ketika terjadi kerusuhan pada tahun 1998.
"Tahun 1998, saat belum ada Arema Kampus, semua pada kumpul di jalan-jalan waktu Pak Harto lengser, kami saat itu menjaga keamanan karena banyak kericuhan," ujar Ade.
Dalam acara deklarasi damai itu, lima poin penting berhasil ditelurkan oleh Forum Aremania Kampus.
Berikut ini poin-poin hasil deklarasi yang berhasil dikutip BolaSport.com dari laman Surya Malang.
1. Kami, Forum Arema Kampus, akan tetap menjaga, dan mendukung TNI dan Polri dalam menjaga keamanan di Bumi Arema.
2. Kami, akan tetap menjaga, kerukunan sesama mahasiswa, mahasiswi dari berbagai suku bangsa.
3. Kami menyerukan kepada seluruh mahasiswa- mahasiswi dari berbagai daerah untuk bersama-sama menjaga kondusifitas bumi Arema.
4.Kami tidak terprovokasi dengan isu-isu yang bersifat SARA yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
5. Kami sepakat dan satu tekad, dalam melawan radikalisme.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | suryamalang.com |
Komentar