Pasca insiden tragis yang menewaskan Haringga Sirla menjelang laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018), muncul imbauan diberikan kepada The Jak Mania.
Haringga Sirla menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh oknum bobotoh yang mengetahui jika ia merupakan The Jak Mania.
Akibat pengeroyokan dan penganiaayan brutal tersebut, Haringga pun harus kehilangan nyawanya.
Pada laga tersebut, sejatinya The Jak Mania dilarang hadir untuk mengawal Persija.
Aturan itu sudah menjadi tradisi setiap laga Persib Bandung kontra Persija jika suporter tim tamu dilarang hadir.
(Baca Juga: Potret Damai The Jak Mania dan Bobotoh 17 Tahun Silam)
Dari press release Persija yang diterima oleh BolaSport.com, menanggapi insiden tersebut, ada tiga imbauan yang diberikan kepada The Jak Mania.
1. Melakukan kegiatan yang ada faedahnya untuk perdamaian, khususnya di sepak bola dan perdamaian untuk seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya.
2. Tidak menyebarkan atau membuat ujaran kebencian (hate speech), berita palsu (hoax), atau bentuk provokasi lain yang kontra produktif dengan upaya mengakhiri kekerasan dan kengerian di sepak bola Indonesia.
3. Mendorong pemerintah lebih aktif di dunia cyber dalam membendung suasana keruh di media sosial.
Imbauan tersebut diberikan untuk menghormati dan belasungkawa terhadap korban kekerasan suporter sepak bola, mendiang Haringga Sirla.
Direktur utama Persija Jakarta, Gede Widiade dan ketua umum The Jak Mania, Ferry Tauhid Indrasjarief menandatangani keputusan tersebut.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | Persija Jakarta |
Komentar