Ketua suporter PSIS Semarang dari ordo Snex, Doni Kurniawan, mengajak kepada seluruh suporter untuk menghapus chant berbau negatif di tanah air.
Targedi meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, menjadi bahan renungan oleh masing-masing pendukung tim di tanah air.
Haringga Sirla meninggal dunia setelah dikeroyok oleh bobotoh saat laga Persib kontra Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9/2018).
Peristiwa itu pun langsung menjadi pemantik untuk mewujudkan perdamaian di kalangan suporter.
Seperti dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Jateng, Jumat (28/9/2018), belakangan mulai gencar seruan di kalangan suporter untuk menghentikan hal-hal yang berbau kebencian.
(Baca juga: 5 Kelompok Suporter di Probolinggo Ini Deklarasikan Aksi Damai)
Doni selaku ketua Snex pun lantas memberikan respon positif terkait rencana penghapusan chant berbau negatif tersebut.
"Sangat bagus ide itu, tugas suporter bernyanyi memberi semangat tim bukan menebar ejekan rasialis," ujar Doni.
"Lagu 'dibunuh saja' salah satu chant berbau negatif secara tidak langsung mengajarkan mereka untuk menjadi jiwa pembunuh," kata Doni.
(Baca juga: Timnas U-16 Indonesia - Garuda Muda Raih Dukungan Total dari TKI di Malaysia)
Sebagai pentolan Snex, Doni pun mengatakan jika chant "Dibunuh Saja" perlu waktu yang tidak sebentar untuk menghapusnya.
Dirinya menambahkan perlu kedewasaan masing-masing suporter agar chant negatif "Dibunuh Saja" tidak lagi muncul.
"Semua itu perlu kedewasaan suporter itu sendiri. Permusuhan yang mendarah daging itu tidak mudah kalau dua kubu dipersatukan dalam waktu singkat," ujar Doni.
"Semuanya memerlukan proses yang lama," kata Doni menambahkan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | tribun-jateng.com |
Komentar